“Kini harga daging ayam berada di kisaran Rp33.000-35.000 per kilogram. Stoknya pun mencukupi,” ujar Solihin.
“Kita jamin kebutuhan ayam di Bandung dengan permintaannya 300.000 ekor per hari dipastikan mencukupi dengan kondisi bersih. Mulai proses pemotongan yang higienis, ayam yang dijual dipastikan memenuhi persyaratan, aman dan halal,” jamin Solihin.
Solihin mengatakan, selain menstabilkan harga, pemerintah menggelar pasar murah juga untuk mengendalikan inflasi. Pada Januari, inflasi di Kota Bandung yaitu 0,83 persen. Sedangkan Februari (0,22 persen), Maret (0,21 persen) dan April (0,27 persen).
“Salah satu penyebab inflasi di Kota Bandung yaitu kenaikan harga beras. Tetapi di samping bahan pokok makanan, fesyen juga turut mempengaruhi inflasi,” jelasnya.
Pasar Murah untuk pengendalian inflasi 2018 di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung, akan digelar hingga Rabu (6/6/2018) mendatang. Pasar murah ini menjual sejumlah kebutuhan pokok dan sandang.
Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat juga menyediakan layanan penukaran uang tanpa dipungut biaya.
Sementara itu, Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Sukarelawati Permana menjamin, harga kebutuhan pokok yang dijual terjangkau. Untuk telur Rp21.000 per kilogram , beras Medium Rp9.250 per kilgram, gula pasir Rp11.500 per kilogram. Sedangkan minyak goreng Rp12.000 per kilogram dan tepung terigu Rp7000 per kilogram.
“Dengan beberapa harga tersebut kita harap masyarakat bisa membelinya untuk kebutuhan sehari hari,”ujarnya.
Salah satu pembeli, Heni Hermayani mengatakan, harga yang ditawarkan relatif murah dibandingkan harga di pasaran. Oleh karenanya, ia berterima kasih dengan digelarnya pasar murah ini.
“Harganya lumayan beda, harga telur di sini Rp21.000 per kilogram. Lumayan lebih murah Rp 2.000-3.000 dibandingkan di pasar biasa,” sebutnya. (Sumber: Bagian Humas Setda Kota Bandung)
Discussion about this post