Cileunyi, (BR).-Sungguh ironis sekolah yang berada dalam naungan wilayah peraih berbagai katagori piala dan penghargaan ini, dalam segi pelaporan BOS nya patut dipertanyakan.
Dimana telah terjadi dugaan Mark up penggunaan dana BOS sangat kentara dan jelas terjadi dalam poin biaya pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah.
Hal tersebut ditenggarai tidak adanya perawatan dan perbaikan pada sarana dan prasarana sekolah dasar tersebut sedangkan dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) termasuk skala besar dan signifikan mencapai Dua Puluh Jutaan rupiah lebih per_tahunnya.
Dugaan tersebut yang paling mencolok terdapat atap eternit yang berlumut, genting pecah dan bocor.
Selain ditemukan plapon eternit yang berjamur terdapat pula kusen jendela yang keropos dimakan rayap serta dinding tembok yang sudah lama tidak tersentuh oleh cat seolah olah terbengkalai dan dibiarkan begitu saja tanpa upaya perbaikan.
Menyimaki hal tersebut, kepada pihak yang berkompenten sepatutnya mempertanyakan sejauh mana pengelolaan (management) dana BOS di SDN tersebut.
Menurut Kepala SDN Cileunyi 03, EN MM.Pd., kepada bandungraya.net mengakui dan menerangkan, bahwasannya untuk hal item poin (asnaf) perawatan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah dalam praktek pelaksanaannya tidak harus memperbaiki dan pelaburan saja, namun dalam pengadaan serta pembangunan pun diperbolehkan yang penting ada pertanggungjawaban, termasuk katagori item tersebut.
Lebih lanjut EN mengatakan, seperti halnya di SDN Cileunyi 03. “Biaya perawatannya dialihkan ke pemagaran dan benteng sekolah,” kata EN.
Akan tetapi statement telah laksanakan pengerjaan tersebut diduga “janggal” karena pada pelaporannya tetap saja mengacu pada poin item perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah. Tentu saja, secara normatif tidaklah tepat sasaran dalam realisasinya, berbeda dengan SDN sebelahnya yang terlihat secara kasat mata tiada masalah. (BR.09)
Discussion about this post