Kab. Bandung (BR) – Unit Tipidter Satreskrim Polresta Bandung mendapat penghargaan dari Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara (Rekam Nusantara Foundation).
Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Direktur Rekam Nusantara Foundation, Dwi Nugroho Adhiasto kepada Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, dan Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana di Gedung Utama Mapolresta Bandung, Soreang, Senun (5/6/2023).
Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, penghargaan ini didapat berawal dari Rekam Nusantara Foundation memberikan informasi adanya perdagangan binatang satwa jenis harimau.
“Perdagangan binatang satwa langka dalam hal ini harimau yang dijual dalam bentuk sebagian tubuh dan dalam bentuk serbuk,” kata Kusworo.
Kapolresta menjelaskan, menindaklanjuti informasi dari Rekam Nusantara Foundation, Polresta Bandung khususnya Unit Tipidter Satreskrim melakukan penyelidikan dan melakukan penegakan hukum terhadap tersangka.
“Saat ini sudah diamankan barang buktinya, berkas perkaranya juga sudah dianggap lengkap oleh kejaksaan, dan saat ini sedang dalam proses persidangan,” ujarnya.
Kusworo menyebut, tersangkanya ada satu orang dan barang buktinya dalam bentuk serbuk tulang belulang harimau.
Lanjut Kusworo, pihaknya menanyakan kepada Rekam Nusantara Foundation berkaitan dengan penjualan serbuk harimau ini diperuntukkan untuk apa, ternyata di luar negeri banyak digunakan sebagai ramuan herbal.
“Jadi serbuk ini dicampur dengan obat-obatann yang lain, herbal yang lain menjadi penambah vitalitas, obat vitalitas,” jelasnya.
Ia berhadap, penghargaan ini bisa menjadi sebuah cambuk motivasi baru bagi personel Satreskrim Polresta Bandung, untuk bisa menjadi semakin profesional dan semakin cepat dalam menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
Sementara itu Wakil Direktur Rekam Nusantara Foundation, Dwi Nugroho Adhiasto mengatakan, pelaku menggunakan modus online untuk bisa menjual serbuk tulang harimau.
“Karena pasarnya internasional, mereka menggunakan bahasa China di dalam iklan itu. Itulah kenapa kita tidak awair, karena bukan orang China, maka ketika rekan kita mengatakan ada informasi perdagangan tulang harimau yang akan dikirim ke Vietnam dan China, maka mereka menginformasikan ke kita dan kita bekerja sama dengan Polresta Bandung,” ungkap Dwi. (BR.01)
Discussion about this post