GARUT,(BR,NET) – Legend pemain Timnas Indonesia Fakhri Husaini yang juga pelatih sepakbola bersertifikat A AFC, menegaskan pentingnya kompetisi untuk pengembangan pemain sepakbola.
” Kalau mau mencari pemain-pemain yang berkualitas, pelatih-pelatih yang bagus, harus ada kompetisi, bukan turnamen. Tadi saya dengar di sini ( Garut) tidak ada kompetisi. Saya tidak tahu apakah Askab menyiapkan kompetisi untuk pemain muda, atau hanya menunggu Soeratin, kompetisi ya bukan-bukan turnamen. Sehebat apapun latihan, kalau gak ada kompetisi gak bisa,” tegasnya,
Hal itu Fahri katakan, menanggapi pertanyaan wartawan, terkait kemerosotan sepakbola Garut, yang dulu merupakan salah satu gudang pesepakbola handal, seperti Adeng Hudaya, Zaenal Arip dan lain lain.
Menurutnya, jika sepakbola Garut ingin maju, mau tidak mau harus perbanyak kompetisi untuk usia muda.
” Bukan turnamen yang hanya seminggu selesai, apalagi kompetisi yang satu hari selesai dengan satu hari empat pertandingan. Jalan ini sudah dibuka oleh Pak Rudy (Ketum Persigar) beliau sudah membangun infrastruktur sepakbola di mana-mana,” Katanya kepada wartawan disela pelaksanaan Coaching Clinic yang diselenggarakan Persigar di kampus Universitas Garut, Ahad (09/02/2025).
Selanjutnya, mantan pemain gelandang Timnas itu berharap, Garut segera mempersiapkan kompetisi untuk pemain muda yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk berbagai kelompok umur
Ia juga memuji Persigar yang mengadakan kegiatan Coaching Clinic untuk para pelatih yang didukung oleh seluruh stakeholders seperti KONI, Askab, Dispora hingga kalangan anggota dewan.
Dikatakannya, Coaching Clinic sangat penting dilakukan terutama untuk menyiapkan pelatih muda yang baik demi masa depan sepakbola yang berkualitas.
” Coaching clinic ini ada dua sesi, di kelas dan di lapangan. Ada 11 poin penting yang harus dipahami oleh seorang pelatih. Berdasarkan pengalaman saya menangani tim PON Jatim yang sukses jadi juara PON di Aceh kemarin. 11 poin penting ini saya bagikan di sini,” kata Fakhri.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketum Persigar, Rudy Gunawan berharap, dari coaching clinic ini akan berdampak pada kemajuan sepakbola di Garut.
” KONI, Dispora sepakat Persigar menyelenggarakan ini. Tinggal sekarang ini bagaimana berdampak pada sepakbola Garut setelah kita memiliki orang yang mendapatkan ilmu pengetahuan dari coaching dari Fakhri Husaini dan Pak Kartono yang memiliki lisensi A AFC Pro,” katanya.
Selanjutnya kata Rudy, pada April mendatang Persigar akan mengadakan kegiatan kepelatihan lisensi D bagi para pelatih pemula. Dan akan mengadakan kompetisi usia 15 dan 17 tahun untuk tim Soeratin Persigar
Ketua Pelaksana Coaching Clinic, DR . Asep Angga Permadi, M.Pd, mengungkapkan, dihadirkannya dua pelatih yang memiliki lisensi A AFC Pro, yakni Fakhri Husaini dan Kartono itu, setelah dirinya berdiskusi dengan kedua pelatih tersebut mengenai perkembangan sepakbola Garut saat ini
” Moment ini harus kita ambil, bagaimana beliau-beliau ini bisa memberikan pemahaman kepada para pelatih di Garut, supaya bagaimana SDM nya ditingkatkan, dan kebijakan dari para pemimpin juga jadi motivasi, atau support, termasuk juga rekomendasi dari para narasumber tadi, ada tindak lanjut,” ujarnya.
Asep Angga berharap, kompetisi untuk kelompok usia 15 dan 17 bisa berjalan sesuai arahan Fakhri Husaini. (Dadang).
Discussion about this post