Cimahi (BR) – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta sekolah mengevaluasi kegiatan wisuda atau kelulusan agar tidak harus digelar mewah, yang ujungnya menimbulkan biaya besar yang harus ditanggung masyarakat.
Hal itu dikatakan gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, saat menanggapi maraknya kegiatan wisuda mewah yang digelar sejumlah sekolah.
“Keberatan selalu ada, tapi harus kita lihat di lapangan. Jangan bikin wisuda yang bukan selain universitas dengan seremoni berlebihan dan segala rupa. Yang ujung-ujungnya harus membayar biaya wisuda yang tidak semua mampu,” kata Kang Emil di Cimahi, Rabu (21/6/2023).
Saat ini, tutur Kang Emil, tidak sedikit sekolah yang menggelar wisuda mewah dengan menelan biaya besar. Masyarakat ramai-ramai meminta wisuda tingkat PAUD hingga SMA sebagai penanda kelulusan dihapuskan.
Kang Emil menyarankan Kemendikbudristek melakukan survei mengenai kegiatan wisuda mewah tersebut. “Saran saya, Kementerian bikin survei memetakan realita di lapangan seperti apa. Jangan-jangan mayoritas masih ingin tradisi wisuda tersebut. Namun, kalau ada yang keberatan berarti harus dievaluasi,” ujarnya.
Pihaknya meminta jajaran sekolah menggelar kegiatan perpisahan siswa secara sederhana. “Sekolah agar membuat kegiatan sederhana saja. Inget tidak waktu Covid-19? Menikah saja paket hemat, tapi tidak mengurangi syariatnya,” bebernya.
Menurutnya momen perpisahan tidaklah harus ditandai dengan acara mewah. “Tidak harus bermegah-megahan. Yang penting ada memori bahwa siswa sudah lulus, tidak perlu acara berlebihan,” pungkasnya. (BR.01)
Discussion about this post