KAB. BANDUNG (BR).- Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung, menggelar Rembug Bedas di Desa Patengan Kecamatan Rancabali, Selasa,( 28/11/2023 ).
Dalam sambutannya Dadang Supriatna, menyampaikan kegiatan Rembug Bedas ini untuk menjalin silaturahmi, sosialisasi dengan program yang sudah berjalan dan program yang akan datang termasuk informasi serta menampung aspirasi masyarakat.
Ia sangat berapresiasi dengan adanya inovasi-inovasi yang luar biasa di Desa Patengan di antaranya akan diadakannya rencana Badan usaha milik desa (Bumdes) untuk program desa wisata.
“ulah aya paribasa (jangan ada peribahasa), tikus mati di lumbung padi,” ujar bupati.
Dikatakan Dadang, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali sudah tersohor dan menjadikan titik destinasi wisata.
Pengunjung setiap tahun di Kabupaten Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Pada Tltahun 2020, sebanyak 2.070.000 pengunjung ketika sedang masa pandemi. Kemudian pada tahun 2021 meningkat menjadi 3.8 juta pengunjung. Sedangkan pada tahun 2022 hampir mencapai 6,5 juta pengunjung.
Bupati menyetujui adanya rencana dari Kepala Desa Patengan yang akan membangun Desa Wisata Di Desa Patengan. Artinya, kata Dadang, warga desa patengan jangan jadi penonton saja tapi harus menjadi pelaku tempat wisata.
“Tercatat di Kecamatan Rancabali ada 2000 titik destinasi wisata. Maksimalkan Bumdes, kerjasama dengan PTPN. Saya sangat setuju karena kalau sudah dikelola Bumdes maka setiap tahunnya ada pemasukan untuk pembanguan di desa,” ucapnya.
Harapan warga disampaikan di kegiatan Rembug Bedas, di antaranya terkait bantuan sosial dan PKH yang masih menjadi polemik di masyarakat. Selain itu, bidang kesehatan yang tidak memiliki bangunan khusus dan Infrastruktur jalan yang masih dinilai kurang baik.
Usman Kepala Dusun Desa Patengan mengusulkan aspirasi perbaikan akses jalan desa antara Ranca Sudi dan Indragiri sepanjang 1200 meter yang sangat memperihatinkan.
“Ketika musim hujan masyarakat desa patengan yang akan ke sekolah sering terjatuh dan sering membawa alas kaki memakai kantong kresek,” kata usman.
(BR. 94)
Discussion about this post