“Tani Hub itu kita siapkan untuk memutus panjangnya rantai penjualan dari petani ke pembeli tanpa melalui bandar atau tengkulak,” tuturnya.
Program milenial yang kali ini diresmikan merupakan tahap pertama. Saat ini pihaknya pun masih melakukan seleksi petani milenial yang terdaftar untuk memenuhi target 5 ribu petani milenial.
“Kita sebarkan program ini di 27 kota dan kabupaten. Responnya sangat baik ada 8600 pendaftar padahal target awal ini 5000 petani saja, jadi sekarang masih terus diseleksi. Ini kan baru tahap 1, kalau berhasil nanti tinggal copy paste,” jelasnya.
Melalui program petani milenial dirinya ingin mengubah sejarah bahwa tinggal di desa dan menjadi petani juga bisa memiliki penghasilan setara dengan di perkotaan.
“Pengangguran berkurang dan anak muda tidak lagi melihat kota sebagai sumber nafkah. Covid-19 mengajarkan kita bahwa yang nyaman itu tinggal di desa tapi dengan rejeki kota. Intinya ini program inovatif Jabar untuk mengurangi pengangguran secara cepat,” pungkasnya. (Red)
Discussion about this post