Bandungraya.net-Jakarta | Harga saham emiten BUMN penambang mineral, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tiba-tiba anjlok 4,96% di level Rp 2.310/saham pada awal perdagangan sesi I, Senin ini (15/3/2021) kendati laba bersihnya melesat di tahun lalu.
Data BEI mencatat saham ANTM minus 4,96% pada pukul 10.23 WIB, dengan nilai transaksi saham Rp 482 miliar dengan volume perdagangan 204 juta saham.
Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 55,51 triliun. Dalam sepekan terakhir saham ANTM minus 5%, sebulan anjlok 20% kendati sejak awal tahun saham produsen logam mulia emas Antam ini naik 18%.
Investor asing hari ini melepas saham ANTM Rp 119 miliar, sepekan asing keluar Rp 243 miliar, tapi sebulan asing masuk Rp 1,42 triliun.
Antam baru saja melaporkan kinerja laporan keuangan (lapkeu) yang positif di tahun lalu. Pasalnya laba bersih perusahaan selama 2020 meroket hingga 492,90% secara tahunan (year on year (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, tercatat laba bersih ANTM tahun lalu mencapai Rp 1,14 triliun. Dibanding dengan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 193,85 miliar.
Padahal kinerja pendapatan mengalami penurunan 16,33% YoY menjadi senilai Rp 27,37 triliun dari posisi 31 Desember 2019 yang senilai Rp 32,71 triliun.
Kendati pendapatan turun, namun perusahaan berhasil menurunkan angka beban pokok penjualan menjadi Rp 22,89 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 28,27 triliun.
Beban umum dan administrasi juga berhasil didorong turun menjadi Rp 1,91 triliun dari sebelumnya Ro 2,07 triliun. Pengurangan beban paling besar juga terjadi pada beban penjualan dan pemasaran yang berhasil turun menjadi Rp 533,09 miliar dari sebelumnya Rp 1,44 triliun.
Penambang emas dan nikel ini pada 31 Desember 2020 juga tercatat berhasil mengantongi keuntungan dari entitas asosiasi senilai Rp 128,50 miliar. Sedangkan di periode sebelumnya masih merugi Rp 88,09 miliar.
Discussion about this post