Baleendah (BR).- Adanya pemberitaan di beberapa Media Online yang memuat pemberitaan terkait adanya dugaan pungutan liar di lingkungan SMPN 1 Baleendah Kabupaten Bandung sangat di sesalkan oleh Ketua Komite beserta pengurusnya.
“Pemberitaan yang muncul itu sepihak, selaku Ketua Komite menyesalkan hal tersebut kenapa yang bersangkutan tidak tabayun dan konfirmasi terlebih dahulu terkait informasi tersebut. ,” ujar Camelia Puspadi, SE. melalu surat resminya Selasa (11/4/2022).
Lanjut Camelia dengan judul yang cukup Bombastis, menjadikan sorotan dan merasa dicemarkan dan disudutkan nama baik SMPN 1 Baleendah, dimana anak anak kami tercinta mengenyam pendidikan di sana, tuturnya.
Tidak ada pungutan ke orangtua dan siswa, karena yang ada bukan pungutan, tapi merupakan aspirasi dari siswa serta orang tua siswa berdasarkan angket yang sudah disebar dan dikumpulkan pada bulan Maret 2023.
Angket yang disebar berupa rencana kegiatan perpisahan yang akan dilaksanakan di sekolah dan pembuatan buku kenangan, Jelasnya.
“Kami juga merasa keberatan atas berita yang menyebut nominal yang terlanjur dipublikasikan. Padahal, baru berupa wacana dalam musyawarah antara komite dan perwakilan orang tua siswa,” ungkap Dia.
Melalui tulisan surat hak jawab ini, saya mengundang yang bersangkutan untuk datang ke SMPN 1 Baleendah untuk mengkonfirmasi hal ini, dan melihat dokumen yang ada.
“Karena kegaduhan tersebut,maka kami Komite Sekolah SMPN 1 Baleendah memutuskan untuk TIDAK MENGADAKAN kegiatan tersebut.” aku Camelia.
Sementara menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Baleendah, H. Sapto Hardono,S.Pd., M. Si menanggapi pemberitaan dari beberapa media elektronika yaitu salah satunya media “lnilah Koran” tentang pungutan untuk kegiatan perpisahan dan booklet kepada orang tua siswa SMP Negeri 1 Baleendah adalah TIDAK BENAR.
“Kegiatan perpisahan dan pembuatan booklet merupakan keinginan siswa dan orang tua berdasarkan angket yang terkumpul oleh pengurus komite sekolah. Selanjutnya hasil angket tersebut ditindak lanjuti oleh musyawarah perwakilan orang tua siswa dengan pengurus komite sekolah dengan didampingi oleh perwakilan pihak sekolah,” tegas Sapto.
Hasil musyawarah masih berupa rencana sumbangan dan subsidi silang bagi yang tidak mampu dan selanjutnya akan dikembalikan kepada semua orang tua dalam bentuk sosialisasi.
“Jadi belum ada keputusan dan surat edaran tentang sumbangan kepada orang tua siswa.,” tukas Sapto. (**)
Discussion about this post