“Sementara itu, produk briket arang balok ini merupakan produksi dari CV Mandiri Persada yang merupakan anggota dari Koperasi Makmur Mandiri (KMM) yang juga mitra LPDB-KUMKM. Untuk pembiayaan, produsen briket ini telah mendapatkan pembiayaan dari KMM sebesar Rp. 2,5 miliar melalui dua tahap, yakni pada tahun 2020 sebesar Rp.1,5 miliar dan tahun 2021 sebesar Rp. 1 miliar yang digunakan sebagai modal kerja, mulai dari produksi, proses ekspor, dan pembelian bahan baku,” imbuhnya.
Adapun produk dari CV Mandiri Persada ini menggunakan bahan baku batok kelapa dan arang bambu alami yang ramah lingkungan untuk kebutuhan bahan bakar domestik mulai dari memasak, pemanggangan, pengasapan pipa air, serta kebutuhan sisha, hookah, dan argileh. Untuk pasar global, produk briket dari CV Mandiri Persada ini telah menembus negara-negara Timur Tengah mulai dari Lebanon, Irak, Maroko,Qatar dan Arab Saudi. Benua Amerika yaitu Brazil dan Los Angeles sedangkan untuk pasar Eropa dan Asia, produk briket dari Tasikmalaya ini telah masuk ke negara Jerman, Spanyol, Turki dan Hongkong.
Pada 11 September 2021, CV Mandiri Persada akan mengekspor briket dengan negara tujuan Hongkong sebanyak 18 ton senilai Rp. 305 juta, dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp14.200 per dollar AS, dan juga ekspor ke Iraq sebanyak 26 ton, dengan nilai Rp. 316 juta. Sedangkan untuk akses logistik, produk briket arang Tasikmalaya ini menggunakan pengiriman jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (BR-05)
Discussion about this post