Bandungraya.net – Bandung Barat | Sebanyak 174 sekolah jenjang SD dam SMP di Kabupaten Bandung Barat menyusul sekolah lainnya yang sudah terlebih dahulu menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat, saat ini total SD yang melaksanakan PTM terbatas sebanyak 546 atau bertambah 76 sekolah dari sebelumnya. Sementara untuk jenjang SMP kini total 183 sekolah yang menjalani PTM dari sebelumnya 102.
Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Asep Dendih mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas sudah dimulai sejak 20 September 2021 lalu. Sejak saat itu, pihaknya terus melakukan evaluasi secara rutin terkait pelaksanaan PTMT ini.
“Di awal PTM terbatas angka jumlah sekolah yang mulai dibuka sebanyak 472 sekolah. Sekarang sudah ada 546 sekolah yang PTM,” ujar Asep Dendih kepada wartawan di komplek Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Jumat (1/10/2021).
Asep menyebut, sejauh ini proses perizinan sebagai syarat pelaksanaan PTM terbatas terus ditempuh setiap sekolah. Pihaknya pun terus melakukan supervisi untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.
“Berdasarkan pantauan kami, verifikasi dari jenjang SD, PAUD, TK dan Kober di tingkat kecamatan juga berjalan sesuai harapan,” katanya.
Selain itu, pada jenjang SMP verifikasi dilakukan melalui kecamatan yang nantinya akan keluar izin bersama sesuai dengan yang ditentukan dalam surat edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda).
“Alhamdulillah per tanggal 27 September kemarin, untuk sekolah yang melakukan PTM terbatas mengalami penambahan dan yang masih dalam proses untuk perizinan dan pelaksanaan proses tinggal 135 sekolah,” ucapnya.
Ia mengaku, pihaknya terus melakukan pengawasan di 16 kecamatan. Di antaranya yang sudah dilaksanakan mulai dari Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua, Cipeundeuy, Cikalongwetan, Rongga dan Gununghalu.
“Saya pastikan di Kabupaten Bandung Barat tidak ada klaster baru seperti yang diisukan di Jabar. Tentunya kelancaran PTM ini karena kedisiplinan semua pihak,” tegasnya.
Ia mengimbau, dengan target yang telah ditentukan, pihaknya meminta kepada seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, murid dan stakeholder agar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Selain itu, ia juga meminta, agar semua guru yang ada di sekolah bisa stand by ada di kelas sebelum murid masuk guna memerhatikan kegiatan para siswa, termasuk penerapan protokol kesehatan yang baik.
“Ini bertujuan untuk lebih menekan penyebaran Covid-19, juga menyukseskan PTM terbatas di Bandung Barat, karena pelaksanaan tatap muka ini perlu kerja keras melalui pengawasan yang ketat,” pungkasnya. (Red)
Discussion about this post