Bandungraya.net-Garut | Disinyalir di Kecamatan Banjarwangi ada aliran ‘Bai’at’, bahkan sudah banyak pengikutnya. Masyarakat merasa resah atas kehadirannya, demikian diungkapkan Heri K, S. H tokoh Pemuda dan sekaligus Sekretaris MWC NU Banjarwangi.
Menurut Heri, 20/10 waktu dihubungi lewat seluler, di Banjarwangi sendiri di perkirakan ada 25 persen sudah terpapar faham-faham radikalisme yang mengatakan pemerintahan itu thogut.
Kata Heri, mereka berkeinginan ingin mendirikan Negara Islam Indonesia, negara berdasarkan syari’at islam.
Lanjut Heri, sebenarnya bahasa-bahasa NII itu adalah bahasa yang dimunculkan sekarang, karena untuk di daerah Banjarwangi itu sendiri mengarah pada Islam Bai’at.
Yang bikin masyarakat resah yaitu bahasa-bahasa takfirinya, dimana mereka mengkafirkan sesama muslim yang bukan golongannya,
Dikatakan dia, bahkan ada perkataan mereka, yang bukan golongannya halal darahnya. Otomatis hal ini yang menyebabkan masyarakat jadi resah.
Heri berharap pada pihak berwenang untuk segera menangani hal ini kalau tidak segera ditangani akan menjadi bola salju.
Senada dengan Agus selaku ketua GP Ansor Banjarwang.
“Kami mohon pada pihak berwenang untuk segera turun kelapangan, karena ini sudah terang benderang siapa saja yang terpapar faham-faham radikalisme ini,
selaku ketua GP Ansor PAC Banjarwangi mengatakan, terlepas apa itu golongannya. Kalau itu sifatnya merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia mesti segera di tangani oleh semua pihak,” tegasnya.
Ansor selalu menjadi garda didepan menangkal faham-faham radikalisme entah apa itu NII atau Islam Bai’at dan sebagainya.
“Kami berharap pada pihak berwenang untuk segera menanganinya, sebab kalau dibiarkan akan menjadi peta konflik di tengah masyarakat. Kami takut paham-paham ini menular pada masyarakat-masyarakat lainnya. Oleh karena itu kami mohon ditangani secepatnya,” ujar Agus. (BR.27)
Discussion about this post