Garut,(BR.NET).- Pasar sembako murah yang diprakarsai Disperindag Provinsi Jabar pada Kamis 04 April 2024, kemarin bertempat di Halaman Gedung Dawah MUI, Kecamatan Karangpawitan sedikit ada kejanggalan.
Dari mulai pendistribusian yang jadwalnya pukul 08.00 Wib, molor sampai tiga jam lamanya, dengan dalih unit pengangkut barang tidak ada.
OPADI Jabar (oprasi pasar bersubsidi) dari Disperindag Jabar bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sembako, di Wilayah Kecamatan Karangpawitan, yang pelaksanaannya penyalurannya melalui Despirindag dan Bulog Kabupaten Garut yang dipercaya untuk pendistribusiannya.
Pantauan awak media bandungraya.net di lapangan saat akhir pembagian banyak warga yang pulang dengan tangan kosong dikarenakan sembako sudah habis, padahal terlihat di dalam gedung masih menumpuk.
Saat ngobrol santai dengan Sekmat Karangpawitan, Taufik Buldani, S.Pdi di ruangan Kasi Kesra yang disaksikan oleh kasi kesra mengatakan pihaknya tidak tahu tentang sisa sembako yang jumlahnya kurang lebih 100 paket yang dibawa oleh orang-orang Desperindag Kab Garut, pihak kecamatan merasa canggung untuk mempertanyakanya walaupun paket sembako tersebut hak masyarakat Kecamatan Karangpawitan, dalam gelar OPADI Desperindag Jabar menyiapkan 2500 paket sembako untuk warga Kecamatan Karangpawitan dengan harga Rp 101.000/paket, Jum’at 05/04/2024
Taufik menanyakan kepada salah seorang warga yang tidak kebagian itu, kenapa datangnya telat? Jawab warga tadi pagi datang namun dikarenakan menunggu lama akhirnya pulang dulu.
Pihaknya tidak bisa berbuat banyak kepada warga yang pulang dengan tangan kosong tersebut karena pihak kecamatan hanya sekedar menyediakan tempat saja. (Tatang R)
Discussion about this post