Bandungraya.net, SUMEDANG | Banjir yang sering terjadi di wilayah Jalan raya Bandung – Garut dan sebaliknya yang tepatnya di depan PT. Kahatex Sumedang dan PT. Vonex Rancaekek Bandung. Kementerian Perhubugan terjun langsung melaksanakan rapat koordinasi dengan beberapa Perusahaan diwilayah Sumedang. Dalam rapat koordinasi Kementerian perhubungan menargetkan penanganan banjir di Jalur Bandung – Garut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selesai pada 2021.
Seperti yang diungkapkan Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suharto kepada media ditemui usai menggelar diskusi penanganan banjir dengan sejumlah manajemen industri, di PT Kahatex, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin 18 Januari 2021.
Suharto Direktur Lalulintas Kemenhub mengaku telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi banjir saat musim penghujan di jalur arteri itu. Ucap Suharto
“Saya kira solusinya sudah ada, tentunya tidak mungkin hari ini kita bahas, bisa langsung selesai. Tadi saya sudah membuat timeline siapa berbuat apa, dan kapan harus selesainnya,” kata dia.
Menurut Suharto, pengaanan banjir di jalur Bandung – Garut ini sudah disepakati dengan industri di kawasan tersebut.
“Nanti kita akan monitor, siapa yang mungkin tidak komitmen, tentunya bakal menjadi bahan evaluasi buat kita, karena sudah ada dua Kementrian, yakni Kementerian PUPR dan Kementeran Perhubungan. Nanti akan menjadi bahan evaluasi dari dua kementerian, timelinennya akan kita laksanakan,” kata dia.
Upaya penanganan jangka pendek genagan air saat musim penghujan di jakur tersebut, ujar dia, pihaknya akan mengerahkan 5 pompa air difungsikan untuk mengurangi volume air yang merendam wilayah tersebut.
“Sebanyak 5 unit pompa air milik BBWS akan di stand by kan di PT Kahatex. Kuncinya akan disimpan di PT Kahatex,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada seluruh industri untuk memiliki kolam retensi (tempat penampungan air sementara). Hal ini untuk mengantisipasi genangan banjir di jalur tersebut. Sebab, kata dia, drainaae yang dibangun, awalnya untuk mengalirkan air dari kanan dan kiri jalan, namun drainase ditambahi air dari saluran industri dan perkampungan.
“Seluruh industri diimbau untuk memiliki kolam retensi, dan kita menargetkan permasalahan banjir di Jalur Bandung-Garut selesai pada 2021 ini,” tandas dia. ***
Discussion about this post