KAB BANDUNG, (BR.NET).- Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara menjadikan Kabupaten Bandung sebagai “role model” atau percontohan dalam penerapan sistem merit atau meritokrasi dan manajemen talenta ASN melalui program Studi Tiru.
Pasalnya, Kabupaten Bandung dinilai menjadi salah satu kabupaten/kota di Indonesia yang paling berhasil menerapkan sistem merit. Kabupaten Bandung berhasil meraih total nilai 356 atau masuk kategori “Sangat Baik” dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Bahkan Kabupaten Bandung berada di peringkat terbaik ke-4 secara nasional dalam penerapan sistem merit dan manajemen talenta ASN pada tahun 2024 lalu.
Padahal Kabupaten Bandung baru menerapkan kedua sistem kepegawaian ini sejak 2021 alias baru seumur jagung.
Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan mengaku sangat bersyukur dapat belajar langsung sistem merit dari Kabupaten Bandung yang dinilai telah berhasil menerapkan sistem meritokrasi dan manajemen talenta ASN ini.
“Terima kasih Bapak Bupati Bandung Dr Dadang Supriatna yang telah mengizinkan kami belajar langsung ke Kabupaten Bandung yang sangat berhasil menerapkan sistem merit dan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia,” ujar Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan ketika membuka sambutannya.
Tak tanggung-tanggung, dalam program Studi Tirunya ke Kabupaten Bandung, Bupati Deli Serdang membawa serta seluruh jajaran Kepala OPD, Camat hingga Lurah yang ada di Kabupaten Deli Serdang.
Rombongan Bupati dan pejabat Deli Serdang diterima langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna di Rumah Dinas Bupati Bandung, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung.
“Ketika nanya sistem merit ke BKN, saya diminta untuk belajar ke Kabupaten Bandung karena sistem meritokrasinya sudah berhasil dengan baik,” ujar Asri.
“Artinya, kami dari Deli Serdang enggak salah belajar ke Bupati Bandung Bapak Dadang Supriatna yang juga Ketua Harian Apkasi kami,” tambah Asri seraya disambut gemuruh tepuk tangan pejabat dari dua kabupaten.
Menurutnya, silaturahmi dan program Studi Tiru sistem merit ini merupakan awal kerjasama antara Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Bandung.
Selain meritokrasi, Pemkab Deli Serdang juga ingin belajar ke Kabupaten Bandung tentang pengolahan sampah, penggalian potensi PAD hingga pengembangan pariwisata bertaraf internasional.
Ia juga mengaku terpukau dengan keberhasilan Bupati Bandung yang berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam 3 tahun awal masa kepemimpinannya, serta menjaga pertumbuhan ekonomi yang berada di atas rata-rata nasional dan Jawa Barat.
“Saya berharap kerjasama ini tidak berhenti di sini. Ini langkah awal aja. Kami berharap bisa membangun kerjasama dan kolaborasi untuk kemajuan daerah ke depan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Dadang Supriatna atau Kang DS mengatakan keberhasilan penerapan sistem merit dan manajemen talenta ASN di Kabupaten Bandung yang saat ini memiliki predikat “Sangat Baik” di tingkat nasional, tidak diperoleh dengan mudah.
“Sistem talenta menggunakan sistem 9 box. Jadi untuk mencapai box 9 ini melalui proses yang bukan hanya sekedar pelatihan saja tapi lebih pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia,” ujar Kang DS dalam sambutannya.
Sebab, dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, lanjut Kang DS, ada 5 hal utama yang harus disiapkan. Pertama, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang profesional dan paham tentang digitalisasi. Kedua, Big Data.
Lalu yang ketiga Research and Development. Keempat, institusi yang kuat atau kompak. Lalu yang kelima, pengelolaan keuangan atau anggaran yang baik.
Selain itu, kata Kang DS, diperlukan komitmen peningkatan kualitas SDM dan evaluasi terus menerus sebelum sistem merit dan manajemen talenta ASN berhasil diterapkan dengan sangat baik di Kabupaten Bandung.
“Jadi keuntungan menerapkan sistem merit ini, kami tidak lagi harus melakukan open bidding pejabat. Semua rotasi mutasi dilaksanakan secara objektif dan transparan,” jelasnya. (**)
Discussion about this post