CILEUNYI ( BR. ) – Pada Tahun ajaran 2019 – 2020, sebanyak 431 orang siswa SMPN 1 Cileunyi dipastikan siap menghadapi pelaksanaan UNBK yang akan digelar pada April 2020. Sejumlah persiapan bahkan sudah disiapkan oleh pihak SMPN 1 Cileunyi Kab. Bandung.
Persiapan yang dilakukan SMPN 1 Cileunyi diantaranya, melakukan pemantapan, menggelar ulangan harian berbasis android, Try Out (TO) secara online, hingga mengimplementasikan sejumlah aplikasi IT untuk kepentingan belajar mengajar.
Usai menggelar Upacara Rutin setiap hari Senin, Wakasek Kurikulum SMPN 1 Cileunyi, Asep Otas Jaenudin menuturkan, berbagai persiapan menggunakan sistem e-Learning itu sangat disambut baik oleh para siswa.
“Siswa sangat antusias sekali belajar dengan e-Learning. Siswa tidak ada yang mengeluh,” kata Asep Senin 20 Januari 2020.
Diutarakan Asep, meski persiapan jelang UNBK telah dilakukan, namun SMPN 1 Cileunyi masih kekurangan sarana dan prasarana sebagai penunjang penyelenggaraan UNBK. Saat ini, jumlah komputer yang dimiliki hanya 20 unit. Padahal yang dibutuhkan memcapai 150 unit untuk satu sesinya.
Oleh karena itu, kata Asep, pihak sekolah melakukan berbagai cara. Salah satunya meminjam laptop milik orang tua siswa untuk dipinjamnkan, yang saat ini sudah berada disekolah untuk diperiksa dan persiapkan Aplikasi penunjangnya.
“Awal Februari kami mulai mengatur server dan sesi UNBK. Siswa diajarkan untuk login menggunakan user dan passwordnya. Serta diberikan asessmen dan pembelajarannya,” ujar Asep.
Untuk keberlangsungan e-Learning di SMPN 1 Cileunyi, ucap Asep, siswa dibebaskan membawa handphon ke sekolah. Namun, para siswa tetap diawasi oleh guru kelas, dan wali kelas masing masing kelas.
Selain itu, SMPN 1 Cileunyi juga telah mengimbau kepada para orang tua siswa untuk menerapkan sistem 18-21 untuk pengawasan siswa di luar sekolah. Artinya, siswa mulai pukul 18.00 hingga 21.00 dilarang untuk menyalakan hp dan fokus belajar di rumah.
“Bawa hp di sekolah dibebaskan karena memang untuk keperluan pembelajaran. Selain itu tidak diperbolehkan. Tentunya ada pengawasan,” kata dia.
Diruang kerjanya Kepala SMPN 1 Cileunyi Kab. Bandung, Moch. Slamet mengatakan hal yang senada terkait pelaksanaan UNBK. Menurutnya orang tua siswa sudah dikumpulkan melalui komite sekolah dan diberi pemahaman tentang pentingnya pelaksanaan UNBK. Selain itu, orang tua siswa diberi pengertian jika untuk pelaksanaan UNBK tidak dipungut biaya apapun.
Moch Slamet menuturkan, dalam pertemuan itu pihak SMPN 1 Cileunyi meminta dukungan kepada orang tua siswa untuk memperlancar berjalannya UNBK. Salah satunya, orang tua siswa diharapkan untuk meminjamkan laptop / Komputer untuk pelaksanaan UNBK.
” Kenapa kami meminta bantuan dengan meminjam laptop? Karena kami memang kekurangan unit,” ujar Moch Slamet seraya menyebut jika SMPN 1 Cileunyi sudah dua tahun ini telah melaksanaan UNBK. UNBK dilaksanakan bergabung SMAN 1 Cileunyi.
Dengan kekurangan sarana dan prasarana, Moch Slamet berharap pemerintah segera membantu sarana untuk melaksanakan UNBK. Sehingga, pihak SMPN 1 Cileunyi tidak bergantung lagi kepada sekolah lain.
” Programnya kami sambut dengan baik. Tapi alangkah baiknya jika program bisa didukung dengan sarana dari pemerintah,” kata dia.
Lutfi (15) salah seorang siswa kelas IX ( sembilan) menuturkan, Ia mengaku sudah sangat siap mengikuti UNBK. Dikatakannya bahwa Dia, sudah mempersiapkan diri jauh hari dengan mengerjakan soal-soal dari aplikasi maupun dari buku.
Kendati demikian, Lutfi mengaku sangat dipermudah dengan hadirnya e-Learning. Belajar dengan menggunakan aplikasi berbasis android, dinilai Lutfi sangat efektif.
“Hp lebih ringan dari buku terus fleksibel. Bisa dibawa kemana-mana. Hanya butuh jaringan internet saja,” kata remaja yang bercita-cita ingin seperti Bill Gates tersebut, Pungkasnya ( BR. 01 )
Discussion about this post