Baleendah (BR).- Di era digital saat ini, keberadaan amatir radio, tetap belum tergantikan. Para penggemar radio amatir tetap eksis, baik yang tergabung dalam Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) maupun Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
Organisasi Amatir Radio Indonesia yang menjadi wadah bagi amatir radio di Indonesia, sejak berdirinya tanggal 9 Juli 1968 lebih setengah abad yang lalu, tetap berkontribusi bagi pengembangan dunia amatir radio di tanah air.
Bagi Kabupaten Bandung, aktivitas radio ini memiliki catatan sejarah tersendiri. Di era kolonial Belanda telah berdiri Stasiun Radio Malabar di Gunung Puntang.
Stasiun Radio Malabar diresmikan oleh Gubernur Jenderal Dirk Fock pada 5 Mei 1923. Pesan pertama yang dikirimkan dari Belanda dapat diterima dengan baik di Bandung. Radio Malabar ini mencatatkan sejarah komunikasi radio jarak jauh pertama di dunia. Komunikasi radio dari Gunung Puntang Kabupaten Bandung dengan stasiun radio di Nerherland Belanda.
Sejak kehadiran komunikasi radio jarak jauh dari Gunung Puntang ke Belanda, insan- insan radio Indonesia telah banyak membaktikan diri baik sebagai media perjuangan mempersiapkan dan merebut serta mengisi kemerdekaan, serta melakukan operasi penanggulangan bencana serta dukungan komunikasi bukan dalam keadaan bencana.
Menurut Drs. H. Erry Ridwan Latief, M.Ag., Ketua ORARI Kabupaten Bandung, kegiatan Amatir Radio merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat dalam berkomunikasi via radio.
Komunitas amatir radio juga aktif melaksanakan dukungan komunikasi radio dan penyampaian berita pada saat terjadi bencana alam dan penyelamatan jiwa manusia dan harta benda.
Sebagai contoh, jika terjadi bencana alam, dan saluran komunikasi terputus, maka radio amatir menjadi garda terdepan dalam melaksanakan dukungan komunikasi radio. Orari tampil di depan dalam penyampaian berita sebagai komunikasi cadangan nasional.
Dalam waktu dekat, sebagaimana tahun tahun sebelumnya, ORARI juga turut mendukung bantuan komunikasi saat natal dan tahun baru, tutur erry di sela sela pemasangan perangkat radio amatir dan perintisan ORARI Goes to School di SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) Baleendah, Kamis 23 Desember 2021.
Saat ini, ORARI Kabupaten Bandung aktif memperkenalkan peran penting amatir radio kepada generasi muda. Salah satunya, kami buat sekolah percontohan untuk kegiatan amatir radio di SMP PCI ini, ungkap erry pemegang callsing YB1BWI.
Melalui agenda ORARI Goes to School, kami akan mendorong sekolah-sekolah di Kabupaten Bandung untuk aktif dalam kegiatan amatir radio. Keuntungannya, sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bandung yang berjauhan letaknya hingga pelosok, dapat tetap berkomunikasi antar sekolah.
Apalagi setiap tahun, melalui Gerakan Pramuka, digelar Jambore on the Air (JOTA) dan Jambore on the Internet (JOTI) seluruh Indonesia. Pelaksanaan JOTA secara nasional tahun 2021 merupakan kegiatan ke-84. Sedangkan pelaksanaan JOTI secara nasional adalah yang ke-42 yang telah dilaksanakan pada 15 Oktober 2021 sampai dengan 17 Oktober 2021.
SMP Prima Cendekia Islami ini, akan kami jadikan pusat percontohan Amatir Radio Sekolah ORARI Kabupaten Bandung. Hal ini didukung penuh oleh Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum yang telah menggeluti kegiatan amatir radio sejak SMA di tahun 1980-an. Prof. Wildan juga pemegang callsign YC1CDN, tutur erry.
Insya allah, bermula dari SMP PCI, agenda ORARI Goes to School ini akan dilanjutkan ke sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Bandung, pungkas Erry Ridwan Latief. (BR.01)
Discussion about this post