Bandung (BR).- Sebanyak 309 siswa SMPN 1 pacet Kab. Bandung diperkirakan akan menyelenggarakan UNBK dengan bergabung ke SMUN Ciparay Kab. Bandung, selain itu untuk penyelenggaraan Try Out juga akan dilaksanakan secara offline.
Menurut Kepala SMPN 1 Pacet Kab. Bandung, H. Jajang Sudrajat Spd. M. Mpd pada bandungraya. net mengatakan hal ini dilakukan karena keterbatasan kepemilikan Komputer disekolag yang dipimpinnya.
Ucap Jajang, SMPN 1 Pacet saat ini baru memiliki komputer sebanyak 40 unit, dan untuk menyelenggarakan secara mandiri masih kekurangan 85 unit komputer, Jajang, berkeinginan ada bantuan penunjang TIK dari pemerintah baik pusat maupun daerah guna menyukseskan pola pembelajaran berbasis Android.
Lain halnya yang diutarakan Kepala SMPN 1 Kertasari, Ruspandi SPd, dengan jumlah siswa kelas IX ( sembilan) sebanyak 271 UNBK di SMPN 1 Kertasari Kab. Bandung diselenggarakan secara mandiri pada Tahun pertama penyelenggaraan UNBK ini, ujarnya.
Diakui Ruspandi, bahwa SMPN 1 Kertasari sudah mendapatkan bantuan dari Pemkab Bandung berupa Minibus dan Pick Up angkutan siswa. Sedangkan untuk penyelenggaraan program E – Learning baru dirintis karena kendala jaringan dan kepemilikan Perangkat Android siswa-siswinya.
Menurut Ruspandi, di SMPN 1 Kertasari Kab. Bandung masih memiliki kekurangan diantaranya sanitasi sebanyak 10 Unit, pemagaran, halaman Upacara, Gedung serbaguna Rusak Sedang, rombel 23 Rombel.
Ucap Ruspandi pula, bahwa beberapa hal yang dilakukan pihak sekolah demi keamanan dan ketertiban diantaranya, melakukan pemagaran sambung menyambung antara bangunan dan bangunan lainnya.
Ditempat terpisah Kepala SMPN 2 Kertasari Kab. Bandung Gumelar Safari Spd, pada bandungraya. net menuturkan pada tahun pertama penyelenggaraan UNBK mandiri di SMPN 2 Kertasari ada 317 siswa yang akan mengikuti UNBK tersebut.
Untuk program E. Learning di SMPN 2 kertasari baru terpokus kepada mata pelajaran yang akan di UNBK kan, Alhamdulillah untuk penyelenggaraan UNBK pada tahun pertama sudah bisa menyelenggarakan secara Mandiri, sedangkan kepemilikan Komputer di SMPN 2 kertasari baru ada kurang lebih 30 Unit, insya alloh dalam waktu dekat demi suksesnya UNBK di SMPN 2 kertasari akan berupaya maxsimal untuk penyelenggaraan UNBK tersebut, untuk penyelenggaraan UNBK tahun ajaran 2019 – 2020, ujar Gumelar.
Diakuinya bahwa penyelenggaraan UNBK dan Program E. Learning merupakan tantangan bagi pihak sekolah dan orang tua siswa, karena Era dan jamanya saat ini seperti itu, hampir seluruh kegiatan berbasis Internet, akunya.
Lebih jauh Gumelar menuturkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan bantuan komputer sebanyak 20 unit dari pemerintah, dan untuk jaringan Internet di SMPN 2 kertasari sudah difasilitasi oleh pihak sekolah, dan pada saat sosialisasi UNBK terhadap orangtua siswa alhamdulillah responya sangat baik, karena mereka berargument dan berasumsi agar smpn 2 kertasari jangan dilihat kedudukannya yang ada dipesisian, melainkan dapat mengikuti program program secara modern sesuai harapan Pemerintah. (BR.01)
Discussion about this post