Pasirjambu (BR).- Setelah mengikuti lomba secara berjenjang melalui tahapan dan mempersiapkan segala program yang terkait lingkungan, SMPN 1 Pasirjambu Kabupaten Bandung, siap mengikuti lomba adiwiyata mandiri 2018.
Seluruh Jajaran di SMPN 1 Pasirjambu, terus berbenah dalam rangka meningkatkan kualitas kenyamanan sekolah melalui program lingkungan hidup. Sekolah yang sudah meraih beberapa penghargaan secara berjenjang, sekolah berbudaya lingkungan tercatat sebagai nominasi sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2018 – 2019 dan sebagai salah satu perwakilan Kab. Bandung.
Kepala SMPN 1 Pasirjambu, DR. Achmad Fadillah M.MPd pada Bandungraya.net Selasa (11/9) menuturkan, tanpa ada keraguan yang berarti, pihaknya berani terus melaju ke penilaian adiwiyata mandiri. “Sekolah berbudaya lingkungan bukanlah ajang lomba kebersihan tetapi lebih kepada penumbuhan karakter kepada siswa dalam berbudaya lingkungan yang baik pada dunia pendidikan,” jelas Acmad Fadillah saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurut Ahmad, sekolah berbudaya lingkungan merupakan sebuah proses pembiasaan semua komponen sekolah yang memiliki syarat dan kriteria tersendiri sehingga meskipun bukan ajang sebuah perlombaan perlu adanya persiapan di berbagai sektor.
“Saya tidak akan pernah mundur untuk melaju ke sekolah dengan level Adiwiyata Mandiri, dan akan terus berusaha mengupayakan pembenahan diberbagai aspek menjadi tujuan saya untuk mengembangkan budaya hidup bersih disekolah,” katanya.
Dikonfirmasi tentang persiapan apa yang dilakukan untuk menyambut kedatangan tim verifikasi dari Kabupaten Bandung maupun Provinsi Jawa Barat serta pusat, Dia mengatakan dengan tenang dan percaya diri.
“Saya tidak akan mengada-ngada tetapi akan berjalan sebagaimana adanya, karena pembenahan terus dilakukan meski tidak terseleksi ke tingkat adiwiyata mandiri sekalipun. Menanamkan pembiasaan hidup bersih dan sehat adalah bagian yang paling menjadi target, karena dengan begitu dampak posistif akan tercipta dengan sendirinya. Maka pembiasaan yang baik memang menjadi target saya,” akunya.
Lebih lanjut, Achmad mengatakan sekolah ini memang layak untuk melaju ke tingkat mandiri karena memiliki penghijauan yang cukup rindang sehingga seluruh warga sekolah bisa merasa nyaman berada di dalamnya. Hal itu, karena keterbiasaan semua peserta didik, tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah sangat peduli terhadap sekolah berbudaya lingkungan.
“Pokoknya apapun yang terjadi saya tetap akan berjuang dan berusaha untuk menciptakan dan mengkondisikan seluruh warga sekolah berada dalam posisi “Darling”(Sadar Lingkungan). Terus memberi pemahaman meskipun hak itu sangat sulit dilaksanakan karena harus dihadapkan pada berbagai kendala yang harus dihadapi,” akunya.
Hal yang sama dikatakan Agus Nurjaman, S.Pd, Koordinator lingkungan hidup dan Adiwiyata. Dirinya siap mewujudkan sekolah ini menjadi sekolah yang bisa menjadi istana kedua bagi warga sekolah.
“Saya terus berupaya demi terwujudnya sekolah berbudaya lingkungan. Program adiwiyata mandiri ini bukanlah momok yang sangat menakutkan, tetapi sebuah program hebat yang akan menumbuhkan karakter yang sangat positif,” imbuhnya.
“Dengan dukungan dari kepala sekolah itu sudah cukup bagi saya untuk menata lingkungan sekolah ini. Meskipun saya sendiri harus terus menata hati setiap warga sekolah. Namun hal itupun tidak menjadi sebuah ganjalan bagi saya tetapi menjadi sebuah pendorongan untuk dapat mewujudkannya,” tutur Agus.
Sementara itu, salah seorang guru senior di sekolah ini, Gurcita yang sangat mendukung program adiwiyata. Dirinya hanya berpesan bahwa sekolah tersebut, memang sudah memiliki pesonanya tersendiri, generasi yang berada dilingkungan Pasirjambu hingga meneruskan dan memperindah lingkungannya. Gurcita seorang pengajar Bahasa Sunda berpesan kepada Tim Adiwiyata bahwa tanah disekitar tanaman harus selalu dalam kondisi membasah agar tanaman tetap bertahan.
“Untuk suksesnya program adiwiyata mandiri, kemandirian dan kebersamaan semua komponen harus sejalan untuk mepertahankan sekolah yang berbudaya lingkungan. Selain itu, kondisi tanah harus selalu basah,” ucap Gurcita. (BR-01)
Discussion about this post