SOREANG (BR) – Untuk mengoptimalkan peningkatan pendidikan SMPN 2 Solokanjeruk, Kabupaten Bandung masih membutuhkan penambahan sarana prasarana. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2012 lalu, masih membutuhkan penambahan sarana ruang kelas.
Tik Tik Ruswandi, Kepala SMPN 2 Solokanjeruk mengatakan, pada tahun 2018 pihaknya sedang melaksanakan pembangunan 6 ruang kelas. Tapi, hal itu belum dipandang cukup karena jumah ruang kelas belum sesuai dengan yang dibutuhkan.
“Saat ini lagi membangun 6 ruang kelas, tapi masih membutuhkan sekitar 3 ruang kelas, karena masih menggunakan ruang Lab dalam pelaksanaan KBM,” jelas Titik Ruswandi saat ditemui di ruang kerjanya di Solokanjeruk, kemarin (3/12)
Menurut Tiktik, SMPN 2 Solokanjeruk memiliki 1062 siswa yang terbagi menjadi 26 rombongan belajar (Rombel). Tapi dengan, dibangunnya enam ruang kelas baru memiliki 23 ruang. Jadi masih kekurangan 3 ruang kelas lagi, selain itu membutuhkan ruang Lab dan ruang guru.
“Maksimalnya memiliki 30 ruang, sehingga pelaksanaan KBM akan berjalan dengan optimal. Ruang kelas 26 sesuai rombel, dan yang lainya untuk ruang penunjang lainnya. Seperti, Lab dan ruang perpustakaan,” akunya.
Sejak berdiri SMPN 2 Solokanjeruk memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sekitar 46. diantaranya 32 orang tenaga honorer, kegiatan KBM belum bisa dilaksanakan dengan sistem full day scool karena masih kekurangan ruangan.
“Belum menerapkan sisten full day scool karena masih kekurangan ruang kelas, sehingga KBM masih dilaksanakan secara dua save,” akunya
Untuk mendapatkan sarana yang memadai lanjut Ruswandi, dirinya terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintahan setempat. Sehingga pengajuan sarana prasarana, bisa diusulkan melalui musrenbang.
“Terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintahan Desa dan Kecamatan, sehingga usulan penambahan sarana diusulkan ke musrenbang dan bisa terealisasi tahun 2019 mendatang,” tuturnya
Ruswandi menambahkan, walau masih kekurangan sarana prasarana siswa Siswi SMPN 2 Solokanjeruk mengikuti KBM dengan nyaman. Hal itu terbukti dari prestasi yang didapat, seperti juara paskibra dan Marawis tingkat Kabupaten.
“Ada beberapa eskull yang diberikan, dari enam eskull dua diantaranya menjadi unggulan siswa. Dianataranya paskibra dan Marawis,” pungkasnya (BR. 01)
Discussion about this post