Menurutnya, jika proyek pemerintah dan BUMN benar-benar menyetop penggunaan barang impor, maka permintaan produk dalam negeri akan meningkat pesat. Hal ini akan menguntungkan industri lokal.
“Itu harus dimulai dan harus benar-benar berani memulai paling tidak dari pemerintah dan BUMN. Itu besar sekali angkanya,” jelas Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi menegaskan bukan berarti Indonesia menganut sistem proteksionisme. Ia memastikan Indonesia tetap terbuka dengan kerja sama luar negeri.
Ia juga paham teknologi di Indonesia masih belum sekuat di luar negeri. Untuk itu, Jokowi mengizinkan untuk mengimpor atau mengambil teknologi dari perusahaan luar negeri.
“Tapi produksi di dalam negeri, produksinya di Indonesia. Kami selalu mewajibkan transfer teknologi dan sumber daya manusia (SDM) bisa mengikuti, sehingga naik kelas,” tutupnya. (Red)
Discussion about this post