JATINANGOR (BR). – Upaya perwujudan dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi seluruh staf akademik (Dosen) Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Salah satu kegiatan Chemistry Behind Coocking dan Pembuatan Susu yoghurt bertempat di Aula UPTD Pertanian dan Perikanan Jatinangor – Cimanggung yang ikuti oleh seluruh staf di UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Jatinangor.
Keterampilan Chemistry Behind Coocking dan Pembuatan Susu yoghurt yang dimiliki oleh dosen sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki.
Ketua Pelaksana PKM Departemen Kimia mengatakan Dr. Anni Anggraeni M.Si. mengatakan pelatihan dilaksanakan sebagai wujud dari Pengabdian masyarakat Dosen Departemen Kimia FMIPA UNPAD kepada masyarakat Khususnya masyarakat Jatinangor.
“Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang cukup digemari oleh semua kalangan. Bahan dasar yoghurt yang terbuat dari susu menjadikan yoghurt kaya akan sumber protein susu,” ujarnya sesuai press release yang diterima bandungraa,net Jumat kemarin (05/04).
Selain itu, kata Anni, kehadiran bakteri asam laktat seperti Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium, dan jenis bakteri asam laktat lainnya memberi manfaat lebih terhadap produk minuman ini, terutama berkaitan dengan peningkatan kadar probiotik di dalam sistem pencernaan tubuh.
“Yoghurt dikenal dengan rasa yang masam, tetapi saat ini tak jarang yoghurt yang diproduksi memiliki rasa yang manis dan Kami sekarang ini menyelenggarakan pelatihan pembuatan yoghurt dari susu bubuk,” tambahnya.
Anni menyebutkan, pelatihan diberikan kepada UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Jatinangor yang diharapkan Penyuluah Pertanian di lingkungan UPTD Pertanian dan Ketahan Pangan dapat dengan mudah membuat yoghurt dengan bahan yang sangat mudah dijumpai diantaranya susu bubuk full cream dan starter yoghurt yang ada di pasaran.
“Cara pembuatan yoghurt dari susu bubuk ini sangat mudah, karena dibuat dari bahan dan peralatan yang sering dijumpai di rumah. Pertama, campurkan susu bubuk full cream dengan air matang sebanyak satu liter, dengan pemanasan hingga mencapai suhu pasteurisasi, setelah tercapai diamkan larutan susu hingga hangat dan mencapai suhu sekitar 37-40oC. Starter bakteri yang berasal dari plain yoghurt komersial dimasukkan ke dalam larutan susu tersebut,” ucapnya.
Terakhir, lanjut ia, larutan diinkubasi dalam wadah tertutup selama 8-10 jam. Peserta yang hadir sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan.
“Selesai materi kemudian acara dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan yoghurt oleh Dosen Departemen Kimia FMIPA UNPAD Para peserta kemudian diajak untuk melakukan kreasi memberi perisa dan pewarna terhadap sampel yoghurt yang sudah jadi,” tambahnya.
Hal ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada peserta dalam memberi perisa dan pewarna makanan agar rasa dan tampilan yoghurt lebih menarik, tentu saja menggunakan bahan tambahan pangan yang aman.
“Setelah pelatihan pembuatan youghurt dilanjutkan dengan memasak daging yang aman dan sehat,” ucapnya.
Sementara, Kepala UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Jatinangor Drs. Heri mengatakan sangat berterima kasih kepada Dosen dan Tendik dari Departemen Kimia FMIPA UNPAD yang telah mengadakan pelatihan ini.
“Mudah mudahan pelatihan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para penyuluh pertanian dan perikanan sehingga ilmu tersebut dapat di teruskan kepada para petani dan peternak,” ucapnya.
Ia pun mengharapkan agar kegiatan serupa kedepannya akan terus berlanjut dan bisa diterapkan menjadi sebuah usaha yang dapat dilakukan oleh para ibu rumah tangga dalam membantu perekonomian keluarga. (BR.13)
Discussion about this post