SOREANG (BR).- Melalui Dinas Ketenagakerjaan Pemerintah Kabupaten Bandung menyalurkan paket sembako kepada 21.000 pekerja yang tergabung dalam 16 serikat pekerja/serikat buruh se-Kabupaten Bandung, Senin (28/11/22) di kawasan Pergudangan Katapang Indah Lestari Jalan Raya Kopo-Soreang.
Bantuan paket sembako secara simbolis diberikan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna yang didampingi oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, Kepala Dinas Ketenagakerjaan H Rukmana, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung.
Tidak kurang dari 2.500 buruh hadir dan menjadi sasaran penerima bantuan paket sembako dari 21.000 paket sembako yang diberikan Pemkab Bandung dalam upaya penanganan inflasi daerah diwilayah Kabupaten Bandung.
“Kita memberikan bantuan paket sembako kepada 21 ribu buruh di Kabupaten Bandung. Puluhan ribu buruh yang mendapatkan paket sembako itu, berdasarkan hasil pendataan yang dilaksanakan Disnaker bersama Serikat Buruh/ Serikat Pekerja se-Kabupaten Bandung,” ujar Bupati Dadang usai kegiatan dilaksanakan.
Jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung selalu berpikir bagaimana nasib para pekerja/buruh di Kabupaten Bandung. Untuk itu, Forkopimda Kabupaten Bandung memberikan bantuan paket sembako kepada 21.000 buruh Kabupaten Bandung sebagai upaya dalam menjaga dan mengimbangi inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Bandung, Ungkap Kang DS panggilan akrab Bupati Bandung.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, sebelum dirinya dilantik menjadi Bupati Bandung pada April 2021 lalu, tercatat angka pengangguran di Kabupaten pada angka 8,52 persen. “Desember 2021 lalu, menurun menjadi 8,32 persen, saat ini angka pengangguran di 6,69 persen. Hal itu berdasarkan pada data BPS yang sudah dilakukan,” kata Kang DS.
Diutarakan Dadang, untuk menurunkan angka pengangguran, langkah pertama kita mempermudah proses perijinan di Kabupaten Bandung. “Baik itu, proses perijinan dengan katagori tinggi, sedang maupun ringan. Ini semua diselesaikan. Paling lambat tiga bulan, khusus bagi yang mempunyai klasifikasi yang berat atau ada perijinan amdalnya,” jelasnya
Langkah kedua, disebutkan melakukan adanya program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. “Ini salah satu upaya untuk membuka peluang usaha baru, dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung,”.
Langkah ketiga,pihaknya selalu berpikir dan selalu kompak dengan Forkopimda Kabupaten Bandung, baik itu untuk menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat, Ulas Dia.
“Pada akhirnya masyarakat Kabupaten Bandung merasa terlindungi, dan insya Allah kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan imunitas kita. Karena salah satu keamanan dan kenyamanan kita adalah salah satunya peningkatan imunitas, untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung,”ujar Kang DS. (BR.01)
Discussion about this post