TASIKMALAYA (BR).- Sebanyak 64 orang, pada 14 November 2021 anggota dan warga KGR (Koperasi Guru Rajapolah) mengadakan wisata ke kota Garut. Lokasi yang dituju adalah Candi Cangkuang, wisata pemandaian air panas Sabda Alam, pusat oleh-oleh Sari Sara, dan pusat kerajinan kulit Sukaregang.
H. Koko Koswara, mengatakan pada bandungraya.net , acara wisata warga KGR ini merupakan salah satu program kerja dua tahunan. Tujuannya untuk mempererat kekeluargaan antar anggota dan keluarga anggota, kegiatan wisata ini bisa diikuti oleh keluarga anggota juga.
“Mengapa dua tahunan? untuk wisata dibutuhkan dana yang tidak kecil. Di KGR simpanan wisata per bulan Rp100.000. Jadi, dalam dua tahun, jika tidak diambil maka akan terkumpul Rp2.400.000/anggota. Sehingga, bila anggota ingin ke tempat tujuan wisata yang cukup jauh, seperti Jogja, Jatim Park, Bali, atau Lombok, anggota tak perlu repot mencari dana lagi,” ujar Koko, Kamis (2/12).
Wakil Ketua KGR, Asep Sukirman, selaku penanggung jawab wisata, sampai Oktober 2021 ini, simpanan wisata anggota KGR mencapai Rp. 387.000.000.- (tiga ratus delapan puluh juta rupiah) akumuluasi simpanan wisata ini karena sudah empat tahun KGR tidak melaksanakan wisata. Rata-rata simpanan wisata anggota KGR yang tidak diambil atau belum digunakan di atas 5 juta. Tadinya pada tahun 2019, warga KGR akan melaksanakan wisata ke gugusan Pulau Seribu atau Batu Malang. Karena kondisi Indonesia diserang pandemic covid-19, maka kegiatan wisata ditunda.
“Wisata ke Garut tadinya sudah terdaftar dua bis. Tetapi karena banyak yang mengundurkan diri sehubungan waktunya bersamaan dengan final lomba nyanyi solo guru di Bandung, yang kebetulan pesertanya dari Rajapolah, maka jadinya cuma satu bis besar dan satu mini bis. Alhamdulillah bisa dilaksakan juga. Saking telah lamanya keluarga besar KGR tidak berwisata. Insya Allah tahun depan kita laksanakan wisata ke Batu-Malang-Jatim Park,” kata Asep Sukirman dalam sambutan sebelum berangkat,” imbuh Asep Sukirman.
Sementara Endang Ruhiat, Sekretaris KGR mengatakan, awalnya simpanan wisata anggota per bulan hanya Rp25.000, kemudian meningkat menjadi Rp50.000 dan Rp100.000 sampai sekarang. Simpanan ini pernah digunakan untuk wisata anggota dan keluarga ke Bali dan Jogya. Suatu saat nanti simpanan wisata bisa digunakan untuk jalan-jalan ke luar negeri, seperti Singapura dan Malayasia.
“Supados kulawarga guru teh ulah kurung batok,” timpal Teteng Jaelani, Bendahara KGR. (BR.05).
Discussion about this post