GARUT, (BR) – Sebanyak 143 santri kelas XII Pesantren Persatuan Islam (PPI) 19 Bentar Kecamatan Garut Kota Kab. Garut mengikuti Ujian Praktek Khidmat Jam’iyyah (UPKJ) di daerah Kabupaten Bandung.
“Ada 143 santri yang mengikuti UPKJ, terdiri dari 78 santri perempuan dan 65 santri laki-laki, terbagi 8 kelompok dan setiap kelompok 1 pembingbing serta panitia dari pesantren yang melakukan super misi dari kegiatan ini. Dan para peserta UPKJ di tempatkan di 8 titik di 3 kecamatan di daerah Kabupaten Bandung,” kata Ustadz Daden Robi Rahman, Bidang Kepesantrenan PPI 19 Bentar usai memberikan arahan pada para santri UPKJ, Kamis (4/5/2023).
Adapun Kecamatannya, imbuh Daden, diantaranya Kecamatan Paseh, Ibun dan Kecamatan Majalaya.
UPKJ ini, Daden menjelaskan, merupakan kewajiban santri kelas XII/ kelas 3 Mu’alimin dalam bentuk pengabdian pada masyarakat.
“UPKJ Ini adalah ujian praktek setelah para santri mengikuti ujian-ujian tertulis.Mereka punya kewajiban untuk mengajar, bertabligh dan bersosial. Jadi ada 3 kunci utama yaitu pendidikan, dakwah dan sosial atau kemasyarakatan,” terangnya.
Kegiatan UPKJ dikatakan Daden, akan berjalan selama 14 hari terhitung mulai pada hari ini tangal 4 Mei sampai dengan 17 Mei.
“Ilmu yang mereka dapat selama ini, diharapakan bisa membantu kegiatan pendidikan, dakwah dan sosial di tempat pengabdian mereka,” ujarnya.
Sementara Ustadz Ena Sumpena Ketua Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Kabupaten Garut yang juga hadir di pelepasan santri yang mengikuti UPKJ mengucapkan terima kasih pada PPI 19 Bentar yang telah menjalankan misi,visi jam’iyyah.
“UPKJ ini merupakan menjalankan misi dan visi jam,’iyyah. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih pada Pesantren Bentar,” ungkapnya.
“Jadi terwujudnya al jama’ah kemudian mengembalikan ummat pada Qur’an dan Sunnah. Jadi itulah misinya,” imbuhnya.
Dan lanjut ketua PD, berpesan pada peserta UPKJ harus siap menghadapi segala tantangan dan rintangan di lapangan.
“untuk menjadi seorang pemimpin yang baik itu harus bisa menghadapi tantangan atau masyalah-masyalah di lapangan dengan baik,” ujarnya.
Lanjut dia, bahwa visi pendidikan pesantren Persis itu adalah terwujudnya manusia sebagai kholifah di muka bumi. Maka untuk jadi seorang kholifah itu perlu berlatih, salah satunya yaitu UPKJ.
“Hidup ini tidak ada kebahagian tanpa ada penderitaan, maksudnya bahwa kebahagian itu bisa diraih kalau tantangan itu bisa diselesaikan dengan baik. Itulah para santri UPKJ yang akan kalian dapatkan dilingkungan yang di tempati,” katanya.
Dan yang perlu para santri ingat, imbuh Ustadz Ena, jaga ahlak karena yang dinilai oleh ummah itu bukan kekutan ilmu tapi ahlak karena ahlak itu adalah dhohiriah.
“Kekutan ilmu tidak akan nampak kalau tidak ditampakan dalam perilaku. Bagaimana kita bertutur bersikap dan bagimana menghadapi orang. Jadi orang itu tergantung bagaimana kita,” pungkasnya. (BR-15).
Discussion about this post