Sehingga, saat itu tidak langsung melakukan tracking. Seandainya langsung cepat memberitahu ke pihak gugus tugas Desa, itu bisa secepatnya melakukan tracking. Pasalnya, sebelumnya pun jika ada informasi baik dari klinik manapun melalui Puskesmas, pihaknya cepat bertindak untuk mengisolasi klaster-klaster tersebut.
“Yang ke klinik itu merupakan warga Kampung Cibengang dan Narunggul, mereka datang ke klinik Cihaurbeuti Ciamis. Kami tidak mengetahui bahwa di sana warga kami ada yang kena Covid-19, jadi informasinya telat,” imbuhnya.
Dengan kejadian tersebut, Ujang mengimbau kepada masyarakatnya, seandainya ada keluhan di minta untuk menginformasikan ke Desa dan yang paling inti lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi intinya protokol kesehatan harus di jalankan jangan diabaikan, baik untuk mencuci tangan, memakai masker dan menjauhi kerumunan.
Jika tidak terlalu penting, kata Ujang, seandainya keluar rumah tetap harus menggunakan masker. Ketika pulang ke rumah pun, langsung mencuci tangan. Memang pasca idul Fitri ini luar biasa, bahwa semua tidak bisa mendeteksi virus yang datang ke Tasikmalaya dari kota atau dari tempat wisata.
“Kami minta msyarakat jangan menyepelekan. Kenapa kami mengadakan swab massal ? Pasalnya tidak tahu letak virus itu di mana, terus perkembangannya seperti apa. Saya bersyukur masyarakat begitu patuh dan sekarang diam di rumah. Termasuk yang tidak terjangkit juga mensupport agar sama-sama bekerja dengan gugus tugas RT, Gugus tugas Desa dan Gugus tugas Kecamatan beserta Puskesmas,” ucap Ujang menbambahkan. (BR.05)
Discussion about this post