Bandungraya.net, Rancaekek | Berdasarkan informasi yang beredar disetiap desa di Kecamatan Rancaekek Kabupaten bahwa honororium non PNS Pengamanan Wilayah tingkat desaa dalam rangka penyelenggaraan Pilkada Bupati dan wakil Bupati Bandung diduga disunat oleh oknum Satpol PP. Selasa 8 /12/2020.
Wa
Kanit Satpol PP Kecamatan Rancaekek Susanto SH. Mengatakan, Masalah honor pamyah saya yang ngatur, Pilkada aja belum udah pada repot, Kerja aja belom udah pada ngeluh,
Tugas dulu laksanakan, Itu pitnah ! Kata Susanto ketika di konfirmasi melalui WashtApp. Senin 7 Desember 2020
Ditempat lain, dibeberapa desa berdasarkan surat penyataan keberatan mengenai honorarium non PNS pengamanan tingkat desa/kelurahan dalam rangka untuk pilkada dipotong oleh oknum yang tidak bertanggung, beberapa Kepala Desa di Kecamatan Rancaekek melayangkan surat pernyataan keberatan.
Saat ditemui Kepala Desa Sukamulya Deni Sugandi mengatakan, kami keberatan untuk menerima honor untuk Pamyah yang jumlahnya hanya Rp. 65.000 per orang, sedangkan ada dua lembar formulir, yang pertama formulir dengan nilai pebayaran Rp 1,400.000. Kemudian formulir yang kedua senilai Rp 720 ribu.
“Total keseluruhan yang diterima per orang yaitu Rp 120 ribu/hari dikalikan 12 orang. Namun pada kenyataannya hanya Rp 880 ribu yang diterima,” katanya Deni Sugandi
“Maka dari itu saya dan kepala desa lainya membuat pernyataan keberatan, saya akan mengembalikan uangnya dan tidak saya kasihkan ke Pamyah. Jadi Pamyahnya saya kasih uang rokok secara pribadi, kasihan sudah capek kerja tetapi tidak sesuai bayarannya,” ujarnya kembali.
“Seharusnya, kalau memang betul Rp 120 ribu honor yang diterima, sebaiknya kasihkan saja. Karena upah Linmas itu kecil perbulannya, apalagi sekarang memasuki tahap pencoblosan. Sudah bisa dipastikan mereka sangat berat tugasnya,” tegas Deni Sugandi.
Ketika ditanya siapa yang melakukan pemotongan honor para Linmas tersebut, Deni mengatakan bahwa dugaan sementara bisa jadi Satpol PP. “Bisa jadi oknum Satpol PP yang memotong, karena uang itu bersumber dari sana, dan yang berhubungan dengan Linmas, Satpol PP yang mengeluarkan,” pungkasnya.
Deni juga menambahkan akan membawa kasus ini ke jalur hukum
Ditempat berbeda Ajat Sudrajat Kepala Desa Linggar meyampaikan ke awak media, Saya tidak diterima honororium Pamyah yang tidak sesuai dengan catatan yang dilampirkan, kenapa di catatan dilampirkan honor untuk pamyah 120 ribu per orang, ini dikasih hanya 65 ribu per orang. Ungkap Ajat
“Sedangkan Pamyah tingkat desa itu kerjanya sudah di jadwalka dari tanggal 8 -10 Desember 2020. Apalagi ini Pamyah dalam penyelengaraan Pilkada Bupati Bandung 2020 keterlaluan honor pamyah dipotong,”tandasnya. (BR.11)
Discussion about this post