Sumedang (BR).- Pemerintah Desa Cikole gelar milangkala ke-44 dengan syukuran potong tumpeng dan dimeriahkan pesta rakyat, gelaran seni sunda Kuda Renggong Sumedang, bertemakan “Mari bergotong royong mewujudkan Desa Cikole yang sejahtera, harmonis, adil dan harmonis (Sehat)”, yakni di Aula dan halaman kantor desa Cikole, Cimalaka, Senin 8 Agustus 2022.
“Sesuai Kepbup Nomor 144/Ipda/Bup/Smd/1978 tentang pemekaran desa. Alhamdulillah, hari jadi desa Cikole ke-44 ini dapat terselenggara berkat dukungan, dorongan dan partisipasi semua pihak,” kata Kades Cikole, Heri Setiadi, kepada bandungraya.net, ketika rehat acara tersebut.
Melalui momen ini pula, ia ungkapkan penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama dan sinergitas semua pihak dalam menyelenggarakan pembangunan dan mewujudkan Cikole yang Sehat.
“Semoga kedepannya, Cikole bisa lebih maju, masyarakatnya sejahtera dan lebih baik lagi dalam segala bidang,” harapnya.
Hal senada, disampaikan salah seorang tokoh masyarakat sekaligus pembina karang taruna desa Cikole, Lely Soeparli RZ, bahwa sejarah awal Cikole adalah merupakan salah satu desa pemekaran pada tanggal 7 Agustus 1978, Desa Sukalerang dibagi 2 yakni desa Cikole dan Padaherang.
Kemudian, tambah dia, dikembangkan lagi melalui Keputusan Bupati Nomor 414.13/SK.246.PEM/1983, pada 29 September 1983, Desa Cikole terbagi dua yang meliputi Desa Galudra dan Desa Cikole. Sedangkan Desa Padaherang, dibagi dua juga, yakni Desa Serang dan Cimuja.
“Sehingga sampai saat ini selalu diperingati hari jadi atau milangkala desa Cikole, pangemut-ngemut jasa para karuhun (dalam bahasa sunda yang artinya mengenang jasa leluhur) yang telah sama-sama berjuang,” ungkapnya.
Lely pun berharap, event bersejarah ini bisa dilaksanakan berkelanjutan setiap tahunnya.
“Insya Alloh, kedepan kita sepakati bersama kebijakan kepala desa yang baru, dimana setiap tanggal 7 Agustus merupakan peringatan milangkala desa, yang akan terus digelar pada setiap tahunnya,” tegasnya. (BR-11)
Discussion about this post