Cileunyi, (BR).-Lomba Pasanggiri Rampak Sekar jenjang Sekolah Dasar (SD) yang menyajikan kategori lagu wajib tanah Sunda dan lagu pilihan lagu ganti taun, piyar dan Pasundang Eksi Ganda, resmi dibuka langsung Kepala Bidang (Kabid) SD Drs. H. Dadang Safa’at, MM, Kamis (22/08/2019) di SD Lab UPI Kec. Cileunyi Kab. Bandung.
Ketua Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cileunyi Supendi S.Pd dan K3S Drs. Kusweri Hendrian yang turut hadir mengatakan, dalam mensukseskan kegiatan pasanggiri tingkat Kab. Bandung ini pihaknya berupaya keras semaksimal mungkin untuk menjadikan tuan rumah yang baik, serta bekerja sama dengan SD Lab UPI berikut Kepala SDN dan guru dari Lab UPI demi terlaksana dan suksesnya penyelenggaraan Pasanggiri.
Pasanggiri yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dan menyertakan Siswa SD dan mengambil tema “Budaya Sunda Mekar Cuciren Urang Sunda Motekar”.
Kepala Dinas Pendidikan Drs. H. Juhana M.MPd mengatakan kesenian daerah seperti seni Sunda jangan sampai tergerus oleh seni milenial. Padahal semakin sedikit yang melestarikannnya maka peluang kultur budaya itu akan mengalami kepunahan.
“Dengan adanya kemauan melestarikan, maka kepunahan itu dapat dihindari. Sebagai apresiasi kegiatan ini, merupakan upaya menumbuhkan kecintaan terhadap seni tradisi budaya Sunda,” imbuh Juhana.
Lebih lanjut Juhana menyebutkan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan ketertarikan kalangan muda terhadap seni tuturunan Sunda, dengan diselenggarakannya lomba ini secara tidak langsung dan lambat laun akan menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya Sunda yang kemudian melestarikannya.
Untuk memberikan teladan kata Kadisdik, siapa lagi yang akan melestarikan budaya Sunda ini, terbukti antusiasme siswa untuk menjadi peserta dalam kegiatan lomba Pasanggiri ini sangatlah besar. “Saya sangat senang dan bangga animo dan partisipasi dari para peserta lomba,” tambahnya.
Lebih lanjut Juhana menegaskan, untuk memberi wadah pada masyarakat yang akan menampilkan kabisanya melalui pasanggiri. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan melestarikan tentang seni Sunda (degung dan tembang Sunda Cianjuran) dikalangan masyarakat.
“Baik seni degung maupun tembang Sunda Cianjuran, sudah mulai tergeser oleh kesenian modern dan kurang mendapat perhatian semua pihak. Oleh karena itu, bekerjasama dengan Disparbud Kabupaten Bandung berinisiatif menyelenggarakan pasanggiri,” tegasnya.
Hasil akhir dari rentetan acara tersebut telah menampilkan para juara, seperti juara harapan 3 diraih peserta dari Kecamatan Ibun, juara harapan 2 oleh peserta Kecamatan Cimaung dan juara harapan pertama diraih oleh Kecamatan Pasirjambu.
Sementara hasil maksimal pada pasanggiri rempak Sekar jenjang SD untuk Tahun 2019 diraih Kecamatan Ciparay yang mendapat predikat juara Pertama, sedangkan Kecamatan Cileunyi sebagai tuan rumah mendapat peringkat runner-up serta juara ketiga diraih Kecamatan Banjaran. (BR.09)
Discussion about this post