Bandung (BR).- Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar, Asep B Kurnia atau akrab disapa Aa Maung angkat bicara terkait isu adanya indikasi orangtua siswa SDIT Fitrah Insani 7, yang akan melakukan tindakan hukum atas kasus yang menimpa anak dan orangtua tersebut.
Menurut Aa Maung, berdirinya atau adanya Lembaga Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri akan tetapi harus adanya kerjasama seluruh stakeholder sehingga tercapainya tujuan pendidikan, sudah barang tentu disitu ada peran pemerintah yang berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi harus ada pula peran masyarakat (Orang tua).
“Sekolah diselengarakan oleh Pemerintah untuk membangun prilaku, membangun generasi yang paham dan mengerti untuk menjalani kehidupan, adab, dan aturan yang berlaku dalam kehidupan Bangsa,”ujarnya, Sabtu 24 November 2023.
Ungkap Aa Maung, jadi dalam hal ini rasa ingin puas yang didasari oleh emosi yang dilakukan oleh pengelola, pendidik ataupun orangtua / wali, sebaiknya dikesampingkan , sehingga tidak dalam hal yang akan menjadi korban atau dikorbankan.
“Akan lebih baik semua duduk bersama untuk kebaikan bersama terutama dalam hal ini Peserta didik yang akan menjadi korban karena didasari ego masing-masing, baik dari Pengelola sekolah ataupun sebaliknya,” ujar Aa Maung.
Menurutnya Ketua LBP2, sekolah harus bisa membentuk perilaku peserta didik sehingga lahir para generasi muda yang cerdas dan berakhlak baik, itu baru dikatakan berhasil, tetapi tidak dengan didasari emosi atau ego sendiri.
Sambung Aa, sebaliknya orang tua juga harus sadar bahwa pendidikan sangatlah penting terutama untuk anak-anaknya, jadi perlu juga peran yang besar orang tua dalam hal ini, sehingga pembelajaran, mendidik bisa sama-sama berjalan dengan baik dan sejalan dilakukan baik itu disekolah sebagai sarana pendidikan formal, atau pun diluar sekolah yang sudah barang tentu itu bagian dari tanggung jawab orang tua.
Dihubungi melalui hubungan selulernya orangtua siswa Dedi Ubaedilah menerangkan bahwa dirinya pada hari Jumat pagi (24/11) telah dihubungi pihak SDIT. Fitrah Insani 7.
Ucap Dedi, melalui telpon genggamnya bahwa dirinya menyodorkan untuk dilakukan duduk bersama adapun siapa nanti yang memfasilitasi, apakah itu pihak Yayasan, Kepala Sekolah SDIT, dirinya atau pihak Dinas Pendidikan.
Ditegaskan Dedi, ” tidak ada kalimat Islah, bila memang belum ada tindakan nyata terhadap pihak terkait yang mengeluarkan surat yang diterimanya, ” Ujar Dedi.
Hal senada diutarakan Wakil Kepala SDIT Fitrah Insani 7, Dik dik yang mengakui bahwa pihak sekolah sudah menghubungi pihak orangtua siswa pada hari Jumat, (24/11/23) pagi.
“Kami belum berhasil ketemu karena orangtua siswa sedang ada kegiatan lain,” jelas Dik dik.
Direncanakan pada minggu yang akan datang pihak SDIT Fitrah Insani 7 akan mengagendakan kembali duduk bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa. (BR.01)
Discussion about this post