Lebih lanjut, kata dia, bahwa Bios 44 berupa cairan perpaduan dari beberapa mikroorganisme. Pada awalnya, berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada pada lahan gambut dalam tempo tertentu.
“Cairan tersebut, membuat lahan gambut tidak akan mudah terbakar, hingga berfungsi untuk penyubur tanah, mengurai tanah tandus menjadi subur. Selanjutnya, dikembangkan kembali agar bisa dipergunakan bagi budi daya perikanan,” urainya.
Ia pun berharap, kedepan para peserta dapat mengetahui dan paham untuk melakukan peraktek langsung bagi pembuatan fermentasi Bios 44 tersebut.
“Semoga, hal ini nantinya bisa dikembangkan di masyarakat. Kedepannya, dapat mencegah kebakaran hutan dan terpenting tanah bisa menjadi subur, hingga hasil pertanian bisa meningkat,” harap Sertu Nanang. (BR 08)
Discussion about this post