Bandungraya.net-Kab.Tasikmalaya | Dalam rangka Hari Koperasi Nasional ke-74, KGR (Koperasi Guru Rajapolah) melakukan berbagai acara. Diantaranya, pada 11 Juli 2021 lalu memberikan santunan kepada para janda dan jompo di tiga ke-RT-an di lingkungan KGR yang meliputi Desa Manggungjaya dan Desa Rajapolah.
H. Koko Koswara S.Pd, Ketua (KGR) Koperasi Guru Rajapolah )mengatakan kepada bandungraya.net, keberadaan koperasi sebagai mana tujuannya dalam UU 12/95 dan AD/ART KGR adalah, selain mensejahterakan anggotanya, juga harus dirasakan kesejahteraannya oleh masayarakat sekitarnya. Dalam pelaksanaannya, pembagian santunan ini diberikan kepada 30 orang yang diwakili oleh Ketua RT masing-masing dan 2 orang lainnya.
Mengingat situasi Vandemic Covid 19 dan protokol kesehatan. Yang diikuti oleh seluruh Pengurus dan Pengawas KGR. Masih pada hari itu, malam harinya pengurus KGR mengikuti acara Doa Bersama Nasional untuk Indonesia. Doa bersama ini diselenggarakan oleh gerakan koperasi yang tergabung dalam Dekopin bersama dengan Kemenkop. diikuti 1.000 pengurus koperasi se-Indonesia yang melalui zoom meeting. dipimpin oleh Ustadz M. Fikri Haykal M.Z.
Dikatakan Koko Ustadz Fikri menyatakan bahwa dalam situasi pandemi sekarang ini, koperasi sangat perlu meningkatkan kapasitas keimanan agar koperasi terhidar dari krisis, terutama krisis finansial. Karena, itulah yang membedakan kita dengan makhluk lain.
Mengutip Buya Hamka, “Kalau manusia hidup cuma sekedar hidup, babi di hutan pun bisa melakukannya. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bisa bekerja.” Artinya, kalau hidup cuma untuk makan dan tidur, binatang pun bisa melakukannya. Sebagai manusia, tentu mesti punya nilai lebih. Hidup bukan untuk makan dan hidup karena manusia adalah makhluk istimewa yang dikaruniai akal sehat dan kearifan
Masih dikatakan Koko Pada puncak acara hari-H Harkopnas, yaitu 12 Juli 2021, pengurus mengikuti upacara bersama melalui zoom meeting. Juga diikuti Menko Perekonomian, DR. HC. Airlangga Hartarto, Mentri Koperasi yang diwakili Kepala Deputi Bidang Perkoperasian, Ahmad Zabadi, Ketua Dekopin DR.HC. Nurdin Halid, dan 1.000 pegiat koperasi lainnya seperti, Dekopinwil, Dekopinda, dan para pengurus aktif koperasi.
Dalam sambutannya, baik Airlangga, Ahmad Zabadi, maupun Nurdin Halid mengingatkan bahwa koperasi harus terus menempa diri menuju cita-cita kedaulatan ekonomi rakyat sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 33. Menghadapi masa Vandemi, sesuai dengan tema Harkopnas yaitu Transformasi Digital Bisnis Koperasi Menuju Koperasi Kuat, Modern, dan Mandiri.
Mereka mengingatkan agar koperasi bisa berkolaborasi menggunakan berbagai cara untuk menuju kesejahteraan. Salah satunya memanfaatkan media online.
Lebih khusus Ketua Dekopin menyoroti soal kepartisipasian rakyat Indonesia yang masih rendah dalam berkoperasi. Baru 8,41%. Padahal rata-rata dunia 16%. Karena itu tak heran jika kontribusi koperasi terhadap PDB baru sekitar 5%.
Sekretaris PKPRI Kabupaten Kota Tasikmalaya, penulis menyaksikan dalam skop yang lebih kecil, dari 65 anggota hanya 17 (26%) saja yang aktif melakukan transaksi. Yang melakukan RAT pada tahun buku 2020 hanya 25 anggota (38%). Alhamdulillah per Juni 2021 KGR dengan anggota 213 dan asset Rp 5,7 M masih punya keuntungan kotor RP 368,8 juta. Bagaimana dengan koperasi yang Bapa Ibu ikuti? Semoga lebih baik. Karena bagaimana pun: Koperasi jaya, anggota sejahtera. (BR.05)
Discussion about this post