SOREANG. (BR).- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan PT Astra Internasional menyelenggarakan Safari Jurnalistik di enam kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kali ini digelar di Banjaran, Kabupaten Bandung, Rabu (24/9/19).
Kegiatan yang berlangsung diikuti sebanyak 90 wartawan cetak, elektronik dan online. Ke-90 wartawan yang menjadi peserta kegiatan Safari Jurnalistik ini merupakan anggota PWI aktif.
Yang menjadi narasumber pada kegiatan ini antara lain Nurjaman Mochtar yang menyampaikan materi Perusahaan Pers di Era Konvergensi, kemudian Ahmed Kurnia Soeriawidjaja dengan materi Wartawan di Era Konvergensi, Hendro Basuki tentang Hukum di Sekitar Pers, dan Merdi Sofansyah bersama Raditiyo Wicaksono membawakan tema pada Workshop Buat Wartawan Multitasking.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjend) PWI Pusat Mirza Zulhadi menyampaikan, kegiatan Safari Jurnalistik merupakan agenda rutin PWI untuk menambah wawasan wartawan mengenai jurnalistik, juga mengenai kode etik serta pers di era konvergensi media.
“Sekarang ini materinya lebih ke antisipasi jurnalistik di era digital. Kita melakukan transfer of knowledge dari para wartawan senior yang berpengalaman. Melalui kegiatan ini kami berupaya meningkatkan kompetensi wartawan agar profesional, berwawasan dan beretika,” jelas Mirza.
Hadir dalam kegiatan ini Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto, Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat dan Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi, serta penerima SATU Indonesia Awards 2018 Dewis Akbar, serta pengurus dan anggota PWI Jabar.
Dalam kesempatannya Bupati Bandung H. Dadang M. Naser saat menghadiri acara” Safari Jurnalistik 2019″ di Soreang, Kab. Bandung, Rabu (25/9), Media mah punya kebebasan. Jadi dalam acara ini saya bukan memberikan arahan da wartawan mah teu bisa diarahkeun. Wartawan mah teu bisa diatur pemerintah tapi mitra dari pemerintah.”
Menurutnya, pers dalam konsep pentahelix merupakan salah satu bagian yang strategis. “Masukan kritis, informasi dan aspirasi obyektivitasnya sudah diajukan oleh insan pers di Kab. Bandung,” katanya.
Sehingga, lanjut bupati, apa yang diteorikan oleh Pentahelik yakni lima unsur Akademisi, Business, Community, Goverment dan Media salah satu di dalamnya.
“Media akan siap menghadapi globalisasi atau digitalisasi yang harus di tone-kan dengan pemerintah yang saat ini mengisi pembangunan.” (BR. 01)
Discussion about this post