Bandungraya. net – Bandung | Bupati Bandung Dadang M Naser kembali datangi Kantor Gubernur Jabar untuk menerima penghargaan Raksa Prasada Peduli Lingkungan Hidup. Penghargaan itu diberikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Dadang M Naser di halaman Taman Plaza Gedung Sate, Selasa 8 Desember 2020.
Dengan penghargaan itu, Bupati Bandung dinobatkan sebagai kepala daerah yang peduli terhadap lingkungan.
Dikatakan Kadis LH Kabupaten Bandung, Asep Kusuma, dibawah kepemimpinan Dadang M Naser, Kabupaten Bandung untuk ketiga kalinya meraih Sekolah Adhiwiyata terbanyak tingkat provinsi Jawa Barat.
“Dari 121 Sekolah Adhiwiyata Jawa Barat tahun 2020, Kabupaten Bandung paling banyak. Jumlahnya ada 30,” kata Asep.
Selain itu pula, ujar dia, selama dua tahun berturut-turut pula Kabupaten Bandung meraih Kampung Proklim. Dari 39 Kampung Proklim di Jawa Barat, 11 diantaranya berada di Kabupaten Bandung.
“Raihan Kampung Proklim ini juga yang terbanyak. Penghargaan ini dari Kementerian Lingkungan Hidup,” ucapnya.
Menurut Asep, ada 4 kriteria penilaian untuk Sekolag Adhiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat. Pertama, penilaian terkait kebijakan sekolah mulai dari visi dan misi, kebijakan alokasi anggaran, hingga pengembangan SDM.
Yang kedua, penilaian kaitan dengan kurikulum sekolag berbasis lingkungan. Yang ketiga, pengembangan partisipatif sekolah dengan lingkungan, komunitas, perusahaan untuk membuat aktivitas pro lingkunhan.
“Sementara yang keempat, pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Baik seperti kantin sehat, bank sampah, dan sarana prasarana lainnya penunjang pro lingkungan,” ucapnya.
Sementara untuk Kampung Proklim, lanjut Asep, ada dua kriteria yang dinilai. Yaitu adaptasi dan mitigasi. Untuk adaptasi terkait dengan efektivitas rumah kaca hingga penanaman pohon di wilayah-wilayah konservasi.
Sementara mitigasi, bagaimana mengendalikan dengan mitigasi kebencanaan. Baik bencana banjir, longsor, atau bencana lainnya di kampung tersebut.
“Pak Gubernur sendiri tadi berharap agar Sekolah Adhiwiyata dan Kampung Proklim di Kabupaten Bandung bisa bertambah. Target ke depan bisa 50 atau 100 jumlahnya,” kata dia.
Asep mengatakan dua program tersebut sebetulnya sudah ada kesepakatan bersama antara KLHK dan Kemendikbud. Sehingga, ke depan tercipta sekolah sebagai media pendidikan lingkungan.( BR. 01 )
Discussion about this post