Ciwidey (BR).- Indikasi adanya dugaan penyelewengan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak virus corona (Covid-19), oleh oknum kepala Desa, Kecamatan Ciwidey mulai terkuak.
Berdasarkan hasil penelusuran bandungraya.net ditemukan beberapa kejanggalan yang sudah dilakukan kepala desa dan perangkat desa, Kecamatan Ciwidey.
Seperti yang terjadi pada tahun 2020 lalu masyarakat Desa Nengkelan dengan rincian per bulan Keluarga Penerima Manpaat (KPM) menerima RP 600.000 yang bersumber dari Dana Desa (DD).
“Namun bantuan tersebut tidak pernah diterima secara utuh, bahkan ada yang tidak menerima sama sekali.”
Hal tersebut diperkuat pengakuan salah seorang KPM di RW. 11 Desa Nengkelan yang tidak mau disebutkan jatidirinya, Ia mengatakan, hanya menerima BLT DD sebanyak dua kali.
“Saya heran, kenapa harus dipilah dan dipilih, sementara masyarakat yang lain masih menerima bantuan sosial tersebut dan saya hanya menerima dua kali saja,” katanya, pada saat dikonfirmasi dikediamannya, Senin 29 November 2021.
Berbeda dengan pengakuan NN selaku anak dari KPM BLT DD yang sudah meninggal Dunia, NN merasa kaget ketika dikonfirmasi, bahwa ibunya mendapatkan BLT DD dari Pemerintah Desa Nengkelan.
“Semasa hidup ibu saya tidak pernah menerima Bansos dari Desa Nengkelan, apalagi sekarang ibu saya sudah meninggal dunia, Saya tahu persis, kalau BPNT almarhumah Ibu saya merasa kebagian, itupun hanya kartunya saja dan sekarang sudah diambil lagi pihak Desa,” kata NN di rumahnya.
NN juga mengatakan, pihaknya tidak pernah menanyakan ataupun mengurus kepada pihak Desa Nengkelan, karena takut disalahkan.
“Kenapa kalau orang lain menerima secara rutin bantuan sosial dari desa tersebut, tetapi ibu saya tidak pernah menerima sama sekali,” ungkapnya.
Ditempat terpisah pada saat mau dikonfirmasi Kepala Desa Nengkelan U. Saepuloh sedang tidak ada di kantor Desa.
Dan menurut salah satu anggota BPD Nengkelan, Sri Yulianti mengatakan, bahwa Kepala Desa Nengkelan, U Saepuloh sedang menghadiri kegiatan di kantor Kecamatan Ciwidey.
Begitupun melalui pesan WhatApp nya tidak pernah mau menjawab, mengklarifikasi atas permasalahan tersebut. (BR-25)
Discussion about this post