Tidak hanya itu, di saat pemerintah menerapkan kebijakan larangan mudik, warga negara asing (WNA) yang menjadi tenaga kerja asing (TKA) justru masih bergelombang masuk Indonesia.
“Saya beberapa waktu lalu bilang, pada saat larangan mudik, yang dari luar (WNA) kita hentikan dulu sampai larangan dibuka. Memang kenyataan juga, dari India bawa varian baru, sulit dikendalikan,” ujarnya.
“Kemudian destinasi wisata masih buka, padahal nanti wisata terbuka jadi kerumunan di sana. Mungkin dengan hal-hal seperti ini timbul lah yang tadi masyarakat ini (beranggapan) semacam secara emosional, ‘udah lah kita mudik saja, masa mudik dilarang.’ Ini saya kira harus jadi evaluasi kita,” tambah Syarief.
Kendati begitu, menurut Politikus Partai NasDem itu, tingkat kesadaran masyarakat atas bahaya penyebaran Covid-19 saat ini sudah cenderung menurun.
Menurut dia, masih banyak masyarakat yang tidak memahami bahwa penularan virus corona terjadi antar manusia. “Perpindahan itu, penularan lewat interaksi. Satu-satunya menghambat interaksi itu tentu caranya bagaimana tidak ada interaksi langsung atau menjaga jarak,” jelas dia.
Tidak hanya itu, Syarief juga menilai saat ini masyarakat sudah mulai merasa bosan. Mereka juga sudah rindu bertemu keluarga dalam momen Lebaran, sebab sejak tahun lalu sudah tidak melakukan mudik ke kampung halaman. (Red)
Discussion about this post