Soreang. (BR) -Dampak Pandemi covid 19, Disperkimtan mengalami efisiensi Anggaran hingga mencapai 51 persen lebih, dari anggaran yang sebelum pandemi dianggarkan 160 Milyar, kini anggaran yang muncul hanya sebesar 79 Milyar, hal tersebut disampaikan Kepala Disperkimtan Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi diruang kerjanya Kamis (18/06/20) pada bandungraya. net.
Menurut Erwin, karena potensi anggaran berkurang yang bersumber dari baik dari APBN, APBD profinsi maupun APBD kabupaten, akhirnya kegiatan pun dikurangi, ” bisa saja kegiatan dilaksanakan namun akan menemui masalah baru saat pembayaran “, ucapnya.
Dijelaskanya, di Disperkimtan Ada kegiatan yang sipatnya Universal akses dari pusat yang harus tercapai, diantaranya air bersih, sanitasi dan Rumah Kumuh, itu kegiatan yang memiliki universal akses dari pusat yang mau tidak mau harus dicapai, namun karena kondisi Pandemi covid 19 yang berdampak terhadap PAD akhirnya kegiatan dikurangi, selain itu baik DAK, DAU, maupun Bangub mengalami kekurangan pula, tuturnya.
Padahal menurut Erwin, program di Disperkimtan adalah merupakan program strategis dan program prioritas, karena perumahan itu adalah program wajib dan pelayanan dasar, ” intinya kalau diperkim urusannya wajib dan pelayanan Dasar harusnya program yang diutamakan “. Imbuhnya.
” Bila dikaitkan dengan kondisi pandemi atau pasca pandemi, korelasinya masih sangat erat terutama dengan program program kalau dikabupaten bandung ini terkait dengan Program Raksa Desa, dimana didalamnya ada Rumah, Air Bersih, dan sanitasi, semua berkaitan dengan Program Pola Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) “.
Sebagai upaya pihak Disperkintan diutarakan Kadisperkimtan Kab. Bandung H. Erwin Rinaldi, pihaknya masih tetap akan menyelenggarakan kegiatan yang akan disesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada, sambil terus berupaya mengusulkan kepada bupati melalui TAPD, untuk nantinya dibahas dalam perubahan dengan Dewan, imbuhnya.
” Sebelum Pandemi covid 19, disperkimtan Kab. Bandung menganggarkan kurang lebih 160 milyar, saat ini berkisar di 79 milyar, jadi terjadi efisensi anggaran 51 persen lebih “.
Lebih jauh Erwin menuturkan, Padahal pada tahun ini Kab. Bandung dari DAK Pusat mendapatkan anggaran yang cukup besar karena didalamnya terdapat program penanganan stunting diwilayah kab. Bandung, namun sayangnya itu di cut, ” namun alhamdulillah saat ini sudah ada kabar dari pusat dapat diusulkan kembali untuk program tersebut “, itupun harus sesuaikan dan dikondisikan dengan waktu kegiatan.
Erwin, Menghimbau kepada seluruh pihak terkait, dengan adanya rekofusing dan efisiensi anggaran hingga 50 persen lebih atau diatas 50 persen dari APBD kab. Bandung, yang berdampak kepada kegiatan kegiatan yang akan diselenggarakan di lapangan serta berhubungan langsung dengan masyarakat, jadi dengan kondisi pandemi ini diharapkan seluruh pihak dapat mengerti dan memahaminya. (BR.01)
Discussion about this post