Sumedang (BR.NET).- Analogikan penyelenggara pemilu adalah wasit, harus fair play, jujur tanpa kecurangan. Begitupun masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas serta berani dalam membela haknya.
Hal tersebut, disampaikan Anggota DPR RI, Ateng Sutisna, kepada bandungraya.net melalui pesan singkat WhatsApp (Kamis, 5 Desember 2024) menerangkan perihal giat Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih tahap kedua dalam rangka persiapan dan Pasca Pemilihan Tahun 2024, di Gedung GIM Sumedang (3/12).
Dikatakan, cerdas dan berani dalam membela haknya, artinya dalam menentukan pilihan jangan takut kalau ada yang mengintimidasi atau iming iming.
“Masyarakat dalam menentukan pilihan seyogyanya berdasarkan asas manfaat bagi daerahnya. Menentukan calon, baik itu legislatif atau pun eksekutif yang betul-betul nantinya akan berkontribusi baik buat daerahnya,” kata Ateng.
Lebih lanjut, kata anggota DPR RI dari fraksi PKS dapil Sumedang, Majalengka dan Subang tersebut, mengimbau kepada penyelengara pemilu agar menjadi penyelengara atau menjadi pengagas yang punya integritas yang baik.
“Analogikan para penyelengara pemilu ibarat wasit dalam pertandingan olahraga, karena keberadaanya juga bisa menjadi penyebab sukses dan tidaknya hasilnya,” tegasnya.
Menurutnya, wasit harus memastikan pertandingan berjalan sesuai aturan, begitu pula penyelenggara pemilu harus memastikan pemilu berlangsung jujur adil tanpa kecurangan.
“Bagi penonton harus percaya kepada wasit akan memimpin. Begitu pula pemilih harus percaya bahwa penyelenggara pemilu akan mengawasi proses pemilu dengan objektif dan transfaran,” paparnya.
“Jika wasit dan atau penyelenggara pemilu tidak menjalan tugas nya dengan baik, maka bisa aja akan menimbulkan kekacauan yang sudah barang tentu akan merugikan semuanya,” ditambahkan H. Ateng.
Hal senada, diungkapkan nara sumber lain yang berasal dari akademi, dr. Dito, bahwa sosialisasi pendidikan pemilih yang berhasil adalah menjadikan Pemilu lebih hidup dan bergairah.
“Bagaimana jadi pemilih yang cerdas, tipsnya adalah kenalin calon-calon nya, cari tau track record-nya, dan yang paling ditekankan jangan gadaikan idelisme memilih dengan amplop berapapun isinya,” tegasnya.
Sisi lain, sebutnya, penyelenggara pemilu juga bisa lebih tegas lagi dalam menegakan aturan aturan dalam pemilu.
“Penyelenggaraan pemilu, harus memastikan seluruh tahapan mulai dari pencoblosan hingga penghitungan suara berjalan lancar secara teratur sesuai aturan yang berlaku,” tukasnya.(Gani)
Discussion about this post