Pangalengan (BR).- Pandemi covid 19 pada umumnya sangat berdampak terhadap semua asfek yang ada namun hal tersebut kita ambil hikmahnya saja, hal tersebut diutarakan Penggiat Kopi yang ada dikab. Bandung H. Supriatna Denuri Kamis (13/08/2020), yang juga sebagai Ketua LMDH rahayu Tani.
Menurut orang yang akrab disapa H. Nuri ini, berkaitan dengan bisnis tentunya coffee yang memiliki pemasaran go internasional, kecilannya kelas kelas Retale seperti Cafe, hotel, restoran dan lainnya, dengan kondisi pandemi covid 19 otomatis hotel, restoran, cafe pada tutup, dan itu sangat berimbas terhadap suplay coffee dari petani terhambat, hingga dalam kurun waktu 4 bulan mengalami penurunan suvley terhadap custome hingga 85 persen, ujar Nuri.
Disisi lain sebagai petani kopi yang memiliki lembaga usaha yang berkedudukan dipedesaan sangat terkena imbasnya ” sudah jatuh tertimpa Tangga ” contonya setelah masalah pemasaran terhampat, dampak PHK warga desa yang bekerja dikota, saat kembali kedaerah mereka dengan memelas dan memohon untuk bisa kerja dilembaga yang dipimpinnya, dan kebanyakan mereka yang di PHK dikota dipekerjakan di Onpam (perkebunan), fasca panen, pengolahan, dan digudang, imbuh Nuri.
Lebih jauh ketua LMDH Rahayu Tani menjelaskan bahwa hingga kini dilembaga yang dipimpinan kurang lebih ada 200 hingga 300 karyawan yang dikerjakan korban pandemi covid 19 yang di PHK.
Alhamdulillah di era new normal saat ini dengan adanya pembukaan kembali baik itu Hotel, restoran dan cafe -cafe sedikit demi sedikit mengalami peningkatan hingga 50 persen dari kondisi empat bulan kebelakan.
Menurutnya pula, bahwa hingga kini hasil panen tahun 2019 dan 2020 mengalami penumpukan bahan baku kopi sebanyak kurang lebih 100 Ton kopi yang siap diproduksi, sedangkan jenis kopi yang dikelola LMDH rahayu Tani diantaranya jenis Arabika Reguler dan Luak, dan regulerpun banyak fariannya ada hanny, wave, drayhur dan lainnya.
Ditegaskan H. Nuri, bahwa 100 ton itu jumlah sedikit dan dirinya tidak khawatir dengan jumlah tersebut karena kopi merupakan salah satu bahan baku yang tahan lama untuk disimpan, dengan catatan penyimpanannya aman, selain itu diakuinya bahwa ia tidak berbicara kwantitas melainkan kwalitas yang ditonjolkan, meski sedikit tapi kwalitas siap bersaing hingga internasional, pungkas H. Nuri. (BR. 01)
Discussion about this post