Sumedang (BR).- Isteri-isteri Babinsa Bantu Gelar Sosialisasi Ketahanan Pangan dan Pupuk Organik kepada para petani, yakni Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan dan warga Desa Margajaya, Tanjungsari, (23/11).
Menurut keterangan Ade salah satu pemateri Persit, bahwa kegiatan ini diprakasai Koramil 1004/Tanjungsari, tentang penggunaan BIOS 44 DC dari Babinsa dan Anggota Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 5 Tanjungsari.
“Hal ini, bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan pengurai mikroorganisme tanah serta pupuk organik cair untuk kebutuhan pertanian, peternakan dan perikanan yang berhasil dikembangkan oleh satuan Kodam III/Siliwangi,” ungkapnya.
Bahkan, ada yang berbeda pada sosialisasi kali ini, karena Ibu Persit KCK terjun berinteraksi langsung memberikan pendekatan dan penjelasan tentang pentingnya BIOS 44.
“Kami bersinergi, berupaya membantu peran Babinsa dengan Ibu Persit berikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Setidaknya peran kami pun hadir memberikan edukasi tentang manfaat BIOS 44,” kata Ade.
Hal senada, diungkapkan Danramil 1004/Tanjungsari, bahwa Bios 44 ditemukan Gapo Army Team of Research (Gator). Yang diketuai waktu Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo (sekarang Pangdam III/Slw), bekerjasama dengan Prof Muhammad Tamim Pardede (pakar biokimia molekular).
“Penemuannya, berawal dari adanya permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. Sebab, sebelum 2006, kerap terjadi kabut asap. Hal itu mengganggu persiapan Asian Games 2018. Saat itu, Korem 044/Gapo berupaya mencari solusi agar masyarakat tak membuka lahan dengan cara membakar. Khususnya di lahan gambut yang memang jadi sasaran,” paparnya.
Apalagi, lanjut ia, lahan itu rentan terbakar. Bios 44 yang merupakan paduan mikroorganisme akan memperkecil hingga menutup rongga-rongga lahan gambut. Karena itu, lahan tersebut tidak akan mudah terbakar.
Dikatakan, Bios 44 berfungsi menormalisasi lahan untuk kembali seperti semula. Inovasi ini dibuat dalam waktu sebulan, dan sebenarnya sangat sederhana karena bahan- bahan yang dipakai mudah didapat, yakni air, ragi, susu bubuk, cornet beef, dan gula pasir.
“Di Sumedang sendiri saat ini, Kodim 0610/Sumedang memanfaatkan BIOS 44 untuk memperbaiki lahan bekas Galian C Pasir, di Desa Naluk, Cimalaka, menjadi produktif kembali dan bisa menjadi Demplot ketahanan pangan. Pernah juga dimanfaatkan lahan sawah bisa ditanami bawang merah dengan produksi sangat baik,” tandas Kapten Agus. (BR-11)
Discussion about this post