PANGALENGAN (BR).- Kampung Kopi yang terletak di Kp. Pasirluyu RW 14 Desa Margamulya kec. Pangalengan kab. Bandung jadi salah satu ikon Kab. Bandung dalam Rangka Penilaian Tingkat Nasional dalam Program Penghargaan Pembangunan Daerah ( PPD ) Tahun 2019, setelah kab. Bandung mengikuti penilaian pelaksanaan Penilaian Tingkat III dan IV, kemudian tahap V ( Verifikasi dan kunjungan Lapangan ) yang diantaranya Kampung Kopi di Pangalengan Kab. Bandung.
Berkenaan dengan hal tersebut kades Margamulya H. Suhendar Rohmani pada bandungraya.net menuturkan dengan motto Sabilulungan ia bersama masyarakat Margamulya bertekad mensukseskan dan mendukung penuh Penghargaan Pembangunan Daerah Kab. Bandung, dimana Kampung Kopi menjadi salah satu Ikon untuk kab. Bandung.
Suhendar berharap seluruh komponen masyarakat Margamulya dapat mendukung penuh program tersebut dan bisa menyuguhkan yang terbaik bagi kabupaten Bandung, harap Hendar

H. Supriatnadinuri ( 54 Tahun ) adalah salah satu sosok Ikon Penghargaan Pembangunan Daerah ( PPD ) Tahun 2019. Sejak tahun 2003 ia mulai mengeluti kopi, dengan modal awal sebanyak 4400 pohon, dan lahan PHBM 2 Ha, Hingga 16 Tahun tahun lamanya ia Geluti saat ini orang yang akrab disapa H. Nuri saat ini sudah memiliki 17 000 pohon kopi yang digarap di 2 Lokasi, diantaranya di Petak 24 A Lahan kehutanan, dan di Cisadeuri Tanah Milik pribadinya.
Diutarakan H. Nuri, pada Awal tahun 2006 ia baru bisa memproduksi sebanyak 2200 Kg, dan pada tahun 2019 sekarang ia memproduksi di angka rata rata 8000 Kg, dengan Jenis Kopi Arabika, sedangkan untuk
Penjualan ia lakukan di Lokal saja, namun akunya ada juga yang keluar, jelas H. Nuri sejak proses petik sampai konsumsi ada 4 tahap dan rata rata membutuhkan waktu satu bulan, tuturnya.
Untuk Event tutur H. Nuri, ia pernah mendapatkan Penghargaaan yang notabene kebanyakan dari luar negeri seperti dari Hongkong, taiwan , belanda, australia dan terakhir di inggris, jelasnya.
Suami Ibu Rina Yuliana yang dikaruniai dua Anak diantaranya Ananda Andina dan Ananda Tiara. Ini sebelum menggeluti Kopi terlebih dahulu ia berstatus sebagai karyawan KPBS dengan job sebagai Paramedis (Inseminator) selama 13 Tahun lamanya, sedangkan kegiatan sehari hari saat ini ia kerap turun langsung ke kebun Kopi setiap hari bersama para pekerjanya, dan untuk pengeluaran Rutin setiap bulanya H. Nuri harus mengocek Dompet dan Saku Perusahaan sebesar Rp. 150 Juta per bulan untuk membayar honor para pekerjanya.
Harapan H. Supriatnadinuri dan keluarga dengan berkesempatannya ia menjadi salah satu ikon kab. Bandung pada Penghargaan Pembangunan Daerah ( PPD ), mudah mudahan dirinya dan keluarga dapat menyuguhkan yang terbaik bagi kabupaten bandung dengan motto Sabilulungan, pungkas H. Nuri
Sementara Kepala BAPEDA kab. Bandung H. Ernawan Mustika pada bandungraya.net melalui pesan singkat whatsApp mengatakan, Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak dalam rangka membangun Kab. Bandung melalui kebijakan Bupati Bandung H. Dadang M Naser dengan sabilulungan Raksa Desa Bandung 1000 kampung secara bertahap mulai terwujud.
“Kami mengucapkan terimaksih khusus kepada seluruh steakholders yang selalu menghadiri, memberi masukan- masukan, kritikan membangun, telah berpartisipasi langsung dalam penyusunan dokumen perencanaan hingga pelaksanaan verifikasi lapangan,” ujar Ernawan. (BR.01)
Discussion about this post