Bandungraya. net – Soreang | Perbedaan hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga pada pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 ini, dinilai menjadi sesuatu hal yang biasa terjadi.
Biasanya setiap pasangan calon menunjuk lembaga survei masing-masing. Hasil survei yang keluar biasanya setiap paslon mengklaim unggul.
Ketua Tim Relawan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Dadang Rusdiana mengatakan, hasil survei tidak bisa dijadikan patokan bahwa kemenangan angan diraih salah satu paslon.
“Sebelumnya Poldata mengeluarkan hasil survei, bahwa paslon 1 menang 39 persen dan paslon 3 hanya 31 persen. Kemudian ada lembaga survei lain menyebut bahwa paslon 3 unggul, itu tidak masalah. Karena perbedaan hasil survei yang dilakukan lembaga survei itu biasa,” ujar pria yang akrab disapa Darus itu, saat ditemui di Soreang, Senin 16 November 2020.
Menurut Darus, yang paling penting adalah babak akhir suatu pertandingan menentukan siapa pemenangnya.
“Kerja semua relawan, para kader partai pengusung dan pendukung itu jadi hal penting di babak akhir. Jadi hasil survei tidak boleh membuat terlena atau sebaliknya membuat patah arang,” imbaunya.
Mantan anggota DPR RI itu mengaku tetap optimistis melihat peluang menang paslon Kurnia Agustina-Usman Sayogi (NU Pasti Sabilulungan) lebih besar dibandingkan dengan paslon lainnya. (BR.01)
Discussion about this post