Sumedang (BR).- DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang Gelar Jumpa Pers terkait hasil Rapat Kerja Daerah Tahun 2022, bertempat di kediaman Dewan Pembina, Taufik Gunawansyah, yakni di komplek cluster GHI Islamic centre, Selasa 26 Juli 2022.
Diungkapkan Kang Opik (sapaan akrabnya), dirinya sebagai Dewan Pembina DPD Golkar Sumedang berkeinginan keseriusan partai Golkar kembali kepada treknya, yakni sebagai alat perjuangan dengan menyusun rencana jangka panjang dan menang 12 kursi DPRD kabupaten Sumedang pada Pemilu 2024, mendatang.
“Hal ini, dimulai dari kejelasan apa yang diperjuangkannya. Dan pematangan bahasan target optimis dan pesimis terutama target realistisnya. Semua harus benar-benar diniatkan dengan visi yang jelas dan lebih baik lagi untuk mengembalikan performence golkar sebagai partai penguasa kembali,” tandasnya.
Menurutnya, hasil keseluruhan Rakerda melalui sidang paripurna komisi C merekomendasikan kepada DPD partai Golkar untuk melakukan konsolidasi idielogi, wawasan dan konsolidasi organisasi (strutural).
Kemudian, merekomendasikan penyusunan visi Sumedang untuk 20 tahun kedepan. Dan merekomendasikan DPD Golkar membuat platform 5 tahun kedepan dengan penyusunan konsepnya.
Lebih lanjut, tambah dia, merekomendasikan juga untuk memperdayakan fungsionalis dan saksi pada Pilpres, Pileg, dan Pilkada mendatang.
Selain merekomendasikan untuk melakukan sosialisasi partai Golkar kepada kelompok strategis di masyarakat. Dalam rangka rekrutmen calon bupati dan wakil bupati, partai Golkar juga merekomendasikan untuk diadakan konfensi, salah satunya bagaimana menjaring calon dengan melalui proses tahapan.
“Dan membentuk lembaga pengelola media sosial, serta peningkatan sosialisasi ketua umum partai Golkar sebagai calon presiden 2024,” terang dia.
Terakhir, DPD Golkar merekomendasikan untuk melaksanakan peningkatan kualitas pengabdian anggota fraksi, khususnya DPRD di kabupaten Sumedang.
Hal serupa disampaikan, Ketua DPD Golkar kabupaten Sumedang, Sidik Jafar, dirinya memastikan bahwa di tubuh partai Gollkar tidak akan ada kader “dua kaki”.
“Seandainya dalam perjalanannya nanti pihaknya menemukan ada kader Partai Golkar yang berani melakukan politik “dua kaki”, maka DPD Golkar Sumedang tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi tegas,” tukasnya. (BR-11)
Discussion about this post