Jakarta (BR.NET).- Kehadiran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Atip Latipulhayat saat meninjau pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Coding di SMP SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI), pada Rabu 20 November 2024 membawa berkah tersendiri.
Presentasi pembelajaran coding oleh para siswa SMP PCI didampingi guru informatika, Ibu Sofhia Nabilah, S.Pd mengesankan pak menteri. Dari presentasi itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Direktorat Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengundang Ibu Sofhia untuk mengikuti Diskusi Kelompok Terpumpun Pembelajaran Sistem Pemrograman dan Kecerdasan Buatan pada Jenjang SMP dan SMA.
Kegiatan diskusi itu berlangsung sejak Kamis hingga Sabtu, 5-7 Desember 2024 bertempat di Holiday Inn and Suites, Jl. Gajah Mada Jakarta Pusat.
Kegiatan itu dibuka oleh Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Artificial intelligence (AI) Dr. Muhammad Muchklas Rowi, S.F., S.H., M.M. Kegiatan ini sebagai tindaklanjut peningkatan program digitalisasi dan sistem pemrograman dan kecerdasan buatan yang telah dilakukan di beberapa sekolah.
SMP Prima Cendekia Islami yang berasal dari Kabupaten Bandung beserta 17 sekolah lainnya dari jenjang SMP dan SMA dari tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, diundang untuk menghadiri diskusi terpumpun itu.
Kepala SMP Prima Cendekia Islami, Beny Saputro, S.Pd., M.Pd. menyambut gembira diikusertakannya SMP PCI dalam kegiatan ini.
”Alhamdulillah ini merupakan kebanggaan dan penghargaan bagi sekolah kami setelah sebelumnya dikunjungi langsung oleh Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Kali ini kami dapat terlibat dalam kegiatan ini, mengingat tidak banyak sekolah yang diundang dalam kegiatan ini, ungkap Beni.
Sebagai sekolah yang mengusung visi digital dan qurani, tentu ini merupakan peluang yang sangat berharga bagi sekolah karena adanya keselarasan dengan pihak kementerian mengenai arah penyelenggaraan pendidikan, tutur Beni.
Sementara itu, delegasi SMP Prima Cendekia Islami yang juga merupakan guru TIK, Sofhia Nabilah, S.Pd. menyambut antusias kegiatan ini. Menurutnya ini merupakan peluang dan kesempatan berharga bagi dirinya dan juga sekolah untuk dapat duduk bersama berdiskusi merancang dan mempersipakan pembelajaran coding ini. Kedepan agar lebih terstukrur, sistematik dan tujuan yang jelas.
“Materi kegiatan diisi oleh penyampaian arah kebijakan kementerian terkait coding dan AI, relevansi pembelajaran coding bagi siswa SMP dan SMA, cara mengajarkan coding pada siswa SMP dan SMA, serta perencanaan dan penerapan pembelajaran coding dan AI di SMP dan SMA.”
Sebagai tenaga pendidik yang nantinya bertugas langsung menyampaikan pembelajaran coding dan Artificial Intelligence di sekolah, saya berharap keseluruhan perangkat seperti kurikulum, payung hukum, serta administrasi pembelajaran yang diperlukan dapat terprogram dan sistematik serta sosialisasinya menyeluruh agar pembelajaran dapat berjalan maksimal, ungkap Sofhia.( Awing )
Discussion about this post