KAB. BANDUNG (BR).- Dugaan terjadinya pelecehan seksual terhadap siswi salah satu SMPN di kabupaten Bandung, yang dilakukan pada saat digelarnya camping di bumi perkemahan Jatinangor oleh salah seorang oknum pembina Pramuka berinisial (A) kian terbuka.
Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri melalui hubungan selularnya mengatakan, saat itu berawal dari aduan siswa (Korban) kepada kepengurus OSIS, lalu ke Guru Pembimbing kesiswaan hingga sampai ke saya, aku Kepala Sekolah, Sabtu 4 Februari 2023.
Akhirnya siswi (korban) dipanggil ke ruang Kepala sekolah, dan ditanya apa yang terjadi, “Menurut pengakuan siswa dirinya telah mendapatkan perlakukan tidak senonoh dari Oknum tersebut, hingga diraba dan dipeluk,”jelas Kepala Sekolah melalui telpon genggamnya.
Ditegaskan Dia, bahwa untuk kegiatan Pramuka disekolahnya mulai minggu yang akan datang sudah berjalan dengan Normal, untuk pembina akan memanfaatkan potensi yang ada Sekolah, Pembinanya para Guru yang ada disekolah, bukan dari luar sekolah.
“Untuk upaya hukum belum dilakukan pihak sekolah karena ini masih praduga, namun kita upayakan mengumpulkan para orangtua siswa untuk diberikan pemahaman,” jelas Kepala Sekolah.
Dalam pemberitaan sebelumnya salah seorang guru menerangkan, acara kegiatan camping tersebut dilaksanakan kurang lebih dua bulan kebelakang, yang pesertanya hanya siswa putra saja, namun ada siswi perempuan yang ikut kegiatan camping tersebut sebanyak 10 orang siswa secara menyusul.
“Padahal kepala sekolah sebelumnya sudah melarang bagi siswi perempuan untuk mengikuti kegiatan tersebut, akan tetapi siswi yang 10 orang memaksakan ikut dan entah intruksi dari siapa, ” Dan terjadilah dugaan pelecehan oleh oknum pembina Pramuka, Jelas salah seorang Tenaga Pendidik.
Usut punya usut ternyata oknum yang berinisial (A) tersebut menurut info yang berhasil dihimpun bandungraya.net dari orang yang dapat dipercaya kebenarannya merupakan salah seorang pengurus inti di jajaran pengurus Kwarcab Kab. Bandung. (BR.06)
Discussion about this post