Trubus mengatakan, pemerintah harus bersiap menanggung risiko peningkatan kasus penularan Covid-19 pascakerumunan orang terjadi di sejumlah tempat wisata pada libur panjang lebaran 2021.
Namun, kata dia peningkatan kasus penularan Covid-19 itu hanya bisa diketahui bila pemerintah melaksanakan tes (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan perawatan (treatment) alias 3T.
“Kalau 3T berjalan bersama di pusat dan daerah, dan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang dahsyat itu harus diterima sebagai risiko karena (libur panjang) Natal dan Tahun Baru kemarin begitu juga,” tuturnya.
Berangkat dari itu, Trubus mendesak pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat. Ia menilai, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro tak akan berjalan efektif bila diterapkan untuk mengatasi masalah penularan kasus Covid-19 pascalibur lebaran ini.
“Kembali PSBB wilayah, kalau PPKM mikro dasarnya lokal. Sudah masif tidak perlu lagi bedakan zona merah dan kuning, PSBB ketat,” jelasnya.
Seperti diketahui sejumlah tempat wisata DI Jawa Barat, DKI Jakarta hingga Banten dipadati warga saat libur lebaran tahun ini. Guna menghindari kerumunan warga, pemerintah provinsi setempat pun akhirnya memutuskan untuk melakukan pembatasan hingga penutupan akses masuk di beberapa objek wisata. (Red)
Discussion about this post