BANDUNG (BR) Dewan Pers menggelar Workshop Peliputan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019, di Hotel Santika, Jln. Sumatera, Bandung, Rabu (27/3). Workshop diikuti sekitar 60 orang insan Press di Jabar. Acara dihadiri Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat, dan sejumlah pemimpin redaksi.
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, menyebutkan media berperan penting dalam Pemilu. “Karena media dapat mengembangkan partisipasi publik dalam Pemilu.”
Lanjut dia, media juga mendidik pemilih tentang menggunakan hak demokrasi. “Media juga berperan memberitakan perkembangan Pemilu.”
Yosep mengatakan, bagi pers ada hal-hal yang mendasar dalam Pemilu 2019 ini agar bisa mengawal pelaksanaan pemilu damai, beradab dan demokratis.
“Pers memiliki peranan yang sangat penting karena sekarang ini sebagian masyarakat sudah menyebut legislatif dengan sebutan legislathief (legislatif pencuri), eksekutif menjadi eksekuthief dan yudikatif menjadi yudikathief. Pejabat-pejabat penting sudah banyak yang menjadi tersangka kasus korupsi. Dalam catatan saya ada 700 pejabat penting menjadi OTT KPK,” ujarnya.
“Seperti kita ketahui, katanya, jaksa, panitera, hakim juga menjadi OTT KPK. Bahkan hakim Mahkamah Agung (MA) juga menjadi tersangka. Harapan masyarakat sekarang ini ke media,” ungkap Yosep.
Media tidak ada habiskan berjihad untuk mengangkat masalah korupsi. Itu membawa optimisme dan memberikan harapan media bisa menyembuhkan rasa pesimis masyarakat dengan membangkitkan semangat. Bisa kembali menumbuhkan sense of bilonging terhadap negeri ini.
Workshop yang dipandu oleh Pimpinan Redaksi Ayo Bandung Rahim Asyik ini, hadir sebagai pembicara narasumber Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo membawakan topik “Pers Meliput Pemilu 2019”, anggota Dewan Pers Ahmad Djauhar dengan topik “Rambu-rambu dalam Pemberitaan Pemilu 2019” dan anggota Dewan Pers lainnya Nezar Patria “Mencegah Hoax dalam Pemberitaan Pemilu 2019”.
Nara sumber lainnya menyebutkan, Hari “H” Pemilu 2019 tinggal 20 hari lagi. Hingga saat ini berita tentang pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) tak sebanyak berita Pilpres/Cawapres.
“ Hampir Nyaris tak terdengar,” kata Wakil ketua Dewan Pers, Ahmad Jauhar Sepinya berita seputar Pileg dalam Pemilu 2019, menurut dia, saat ini pers hanya meliput pasangan calon presiden dan wakil presiden serta tim sukses masing-masing. “Media lupa memberikan pada Caleg dan calon anggota DPD.”
Selain sepinya berita pencalegan, Ahmad Johar juga melihat, media pun enggan memberitakan tentang kerumitan Pemilu. (BR. 01)
Discussion about this post