Cianjur (BR).- Jembatan Cisarua atau yang Lebih dkenal dengan sebutan jembatan kolonial Belanda yang kondisinya kini Sudah Lapuk dan tua sehingga dikeluhkan oleh warga di Enam desa yang ada didua diwilayah kecamatan Cikadu dan Cibinong diantaranya Empat Desa masuk wilayah kecamatan Cikadu, Dua Desa Masuk Kecamatan Cibinong,pasalnya jembatan tersebut merupakan akses jalan satu satunya bagi warga di Enam Desa untuk menuju ke pusat kota Cianjur dan kabupaten bandung yang melewati jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) cianjur yang Kondisinya masih bebatuan serta berlumpur.
Diketahui Jembatan Cisarua atau yang lebih dikenal warga masyarakat dengan sebutan jembatan Belanda yang panjangnya sekitar 51 meter dengan. Lebar 2,35 CM dengan Kedalaman 49 meter yang membentang diatas kali Cisarua dengan Setatus jalan merupakan jalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
Edi (50) salah seorang warga mengatakan,Jembatan ini akses satu satunya bagi kami dan warga lainya saat melintas ke kali Cisarua Melawai Jembatan belanda yang kini kondisinya sudah lapuk tua.
“Seingat saya semenjak saya anak anak jembatan belanda ini kondisinya masih kaya gini gini terus tidak ada perubahan masih tetap dengan Gelagar besi yang amparanya pakai kayu,” Katanya.
Masih Ucap Edi,Kalau pas kami lewat pakai Roda Empat mobil bawa hasil bumi untuk dijual menuju ke bandung pasti melewati jembatan tua ini.
“Saat melewati jembatan deg degan kalau boleh jujur mah takut gelagar jembatan Ambruk,belum lagi dengan kondisi jalan kabupaten yang kondisinya semakin hancur berlumpur dan masih bebatuan. Jadi Serba Sulit bagi kami warga dipelosok seakan belum merdeka,”Ucapnya.
Sementara itu ditempat terpisah Hendar hendardin Kepala Desa Sukamulya menjelaskan, Jembatan tersebut berada di wilayah batas desa antara Desa Sukamulya dan Cisaranten yang masuk jalur jalan Kabupaten Cianjur yang menghubungkan Kecamatan Cikadu dan Cibinong.
“Jembatan Cisarua merupakan akses satu satunya bagi warga kami dan warga lainya yang setiap harinya hilir mudik megunakan kendaraan baik roda dua dan empat, sementara kondisi jembatan sudah Sangat menghawatirkan kayu kayunya sudah tua dan gelagar besi besinya sudah lapuk, sehingga kami Kwatir nantinya terjadi kecelakaan yang menimpa warga kami atau penguna jalan lainya,”jelasnya kepada bandungraya.net, Rabu (19/1/2022).
Kepala Desa Menambahkan,Jembatan Cisarua yang panjang nya mencapai 51 meter dengan lebar 2,35 Cm dikedalaman 49 meter kali Cisarua mengunakan gelagar besi lapuk dengan hamparan kayu kayu dulu pernah ada perbaikan pada tahun 1971 Tetapi hingga saat ini belum ada lagi perbaikan bantuan dari pemerintah.
“Karena kondisi jembatan sudah makin lapuk dikwatirkan terjadi kecelakaan seperti tahun yang lalu ada salah seorang warga yang mengunakan kendaraan roda dua motor pernah jatuh motornya Tetapi orang nya selamat maka kami inisiatif bersama warga lainya dengan Secara gotong royong memperbaiki secara swadaya jembatan tersebut,” Tambahnya.
Kepala Desa Menegaskan,Upaya kami selama ini Sudah berupaya untuk mengajukan Kepada pihak pemerintah kabupaten Cianjur dan pada tahun 2018 berhasil ada bantuan untuk pembangunan baru tiang pancang abutmen jembatan tetapi sampai saat ini pembangunan nya mangkrak tidak ada kelanjutnya pahal itu tinggal memasang gelagar besi jembatannya saja.
“Setiap Musenbrang dikecamatan selalu kami bahas terkait kondisi jembatan Cisarua tetapi kami juga heran hingga saat ini belum ada realisasi tidak lanjut nya, padahal kami sangat membutuhkan sekali adanya pembangunan jembatan baru karena kasihan warga kami dan warga desa lainnya perekonomian nya terganggu dengan kondisi akses jalan yang rusak serta jembatan yang tidak memadai untuk dilewati,”pungkasnya.(BR-26)
Discussion about this post