GARUT, (BR-NET) – Disadari atau tidak, seorang istri menjadi kekuatan penting dalam kehidupan suami, bukan hanya pelengkap, tapi ia adalah penentu utama dan memiliki peran besar bagi kesuksesan suami dan buah hatinya.
Sejarah telah mencatat, dibalik kesuksesan dan kebesaran seorang suami selalu ada istri yang setia menopang dan membantunya. Di balik Nabi Adam ada siti Hawa, di balik Nabi Muhammad ada Siti Khadijah.
Begitu pula dr.Hani Firdiani istri Calon Bupati Garut dr.Helmi Budiman selalu mendapingi selain sebagai ibu rumahtangga juga selalu aktif membantu suami dalam pekerjaannya.
“Kalau di rumah Bapak sebagai kepala keluarga hanya sebagai peran tugas negara sebagai wakil bupati saya harus menyesuaikan nanti kalau bapak terpilih jadi bupati ya harus menyesuaikan,” katanya pada awak media, Rabu (4/9/2024.
Dikatakan dia, seorang istri harus siap posisi yang diamanahkan pada suami seperti saat ini bapak mencalonkan bupati, kata dia, kita harus siapkan apa yang dibutuhkan saat kampanye.
“Persiapan kampanye ya seperti biasanya rumah kami terbuka untuk siapapun, makanya rumah kami tidak berpagar semua orang bisa masuk kesini. Bapak suka amanat kalau bapak tidak ada para tamu harus di jamu kalau belum makan tolong siapkan untuk makan mereka,” ujarnya.
Dukungan partai calon Bupati-Wakil Bupati Helmi Budiman-Yudi Nugraha hanya 4 partai, 2 parlemen dan 2 non parlemen. “Meskipun dukungan partai sedikit tapi kami optimis yang memlih warga masyarakat bukan partai.Tidak masyalah selama rakyat mempercayakan pasangan Helmi-Yudi,” ungkapnya.
dr. Hani mengatakan pihaknya siap dijadikan jurkam Paslon Helmi Budiman-Yudi Nugraha namun saat ini sebagai suport sistem.
“Kalau nanti saya dibutuhkan jadi juru kampanye mangga, dibutuhkan untuk bodyguard siap, jadi pagar ayupun saya siap, harus siap bermacam-macam peran,” katanya sambil bercanda.
“Sekali lagi saya insya Alloh optimis paslon Helmi Budiman-Yudi Nugraha menang karena walaupin partai warna apapun kalau hatinya ke kita insya Alloh akan memilih kita,” ungkapnya.
Dikatakan dia, yang tertinggi itu faktor takdir. Kajian ilmiah ada basis sainnya tapi ada fator takdirnya yang tertinggi.
“Dalam bidang ilmu kesehatan kajian ilmiahnya contohnya bayi tabung hanya 20 persen tapi ternyata jadi juga itu kan faktor takdir makanya kita harus bergantung pada Alloh, takdir itu dari Alloh. Bapak itu rajin sholat malam, itiharoh minta yang terbaik pada Alloh,” katanya. (Dadang Juhana).
Discussion about this post