Margahayu. (BR).- Para orang tua murid di SMPN. 1 Margahayu kab. Bandung, keluhkan banyaknya iuran dan pungutan yang terjadi, dengan berbagai Trik dan alasan pihak sekolah mengada ngada agar mendapatkan iuran dari para siswa dan orangtua siswa di SMPN. 1 Margahayu kab. Bandung.
Seperti diutarakan Orangtua siswa kelas VII, VII, dan IX SMPN. 1 margahayu kab. Bandung, selain untuk pengadaan Buku, bangku dan lainnya, kini para orangtua siswa harus mengocek Saku sebesar RP. 500.000 Persiswa, dengan dalih Eduwisata.
Seorang orang tua siswa kelas VII dan IX yang ingin jati dirinya dirahasiakan pada awak media menuturkan kami sangat keberatan dengan berbagai pungutan yang terjadi di SMPN. 1 margahayu, apalagi anak saya duduk dibangku kelas VII dan IX.
Saya Aku orangtua, harus mengocek saku sebesar Rp. 1.000.000 untuk dua orang anak, pertanyaan bagi kami sejauh mana manfaat Eduwisata bagi siswa, apa hanya karena alasan saja, pihak sekolah ingin berwisata nempel biaya di para siswa.
Jelas Ortu siswa, saya sudah bayar melalui anak saya yang dikasihkan ke wali kelas yang berstatus ASN, dibenarkan tidak oleh pihak Dinas kalau demikian, apakah pihak Dinas sama sekali tidak mengetahui kejadian tersebut, atau tidak ingin tau..?.
Sementara berkaitan dengan pentelenggaraan Eduwisata Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Dr. H. Juhana M. Mpd mengatakan Eduwiaata dapat diselenggarakan, namun harus sesuai dengan Materi Pelajaran yang ada disekolah, bisa diterapkan dan dipelajari secaranya nyata dilapangan dalam pelaksanaan Eduwisata, ucap Kadisdik.
Ungkapan sama disampaikan pula oleh salah seorang tokoh Pendidikan Kab. Bandung Prof. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd menurutnya ” Bila anak hanya sekedar merealisasika eduwisata tanpa langkah yang sistematis seperti yang diharuskan dalam level of competence itu sebuah pekerjaan percumah dan baru lagi serta sia sia saja “.
Dikatakan Toto, eduwisata itu harus ada kaitannya dengan Mata Pelajaran disekolah, seluruh pihak baik Kepala Sekolah, Guru, orangtua siswa, dan element yang peduli terhadap dunia pendidikan harus memahami hal tersebut, tegasnya.
Parahnya lagi Potret Dunia Pendidikan dikab. Bandung, menurut info yang berhasil dihimpun dari sumber yang dapat dipercaya kebenarannya, karena para Tenaga Pendidik baru kembali dari Jogya ( Kecapean) para siswa siswi lainnya jadi imbas, hingga harus libur dihari efektive, Senin ( 16/12/19), nampaknya pihak Dinas Pendidikan Kab. Bandung dan APIP pun kecolongan dengan skenario jajaran SMPN. 1 margahayu Kab. Bandung, dan ini tidak bisa dibiarkan terjadi di SMPN lainya yang ada di kab. Bandung. (Red)
Discussion about this post